USD/JPY Melayang di Bawah 150,00 dengan Fokus pada NFP AS

  • USD/JPY melanjutkan penurunan beruntun untuk 4 sesi perdagangan dan bergeser di bawah 150,00 menjelang NFP AS.
  • Laporan NFP AS diprakirakan akan menunjukkan perlambatan permintaan tenaga kerja, penurunan pertumbuhan upah, dan Tingkat Pengangguran yang stabil.
  • Kebijakan moneter BoJ yang hawkish memicu penguatan Yen Jepang.

Pasangan USD/JPY diperdagangkan di dalam kisaran perdagangan hari Kamis di bawah angka psikologis 150,00 di akhir sesi Asia hari Jumat. Aset ini tetap tertekan karena ekspektasi dovish Federal Reserve (The Fed) terhadap suku bunga telah mengurangi daya tarik Dolar AS. Selain itu, penguatan Yen Jepang akibat pengetatan kebijakan Bank of Japan yang lebih agresif dari prakiraan telah membebani mata uang utama ini.

Sentimen pasar tetap risk-off menjelang rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat (AS) untuk bulan Juli, yang akan dipublikasikan pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB). Indeks S&P 500 berjangka telah membukukan penurunan yang signifikan pada jam perdagangan Asia.

Para ekonom memprakirakan bahwa 175 ribu pekerja baru dipekerjakan pada bulan Juli, lebih rendah dari penambahan sebelumnya sebesar 206 ribu. Tingkat Pengangguran diprakirakan akan tetap stabil di 4,1%.

Investor akan sangat fokus pada data Pendapatan Rata-rata per Jam, ukuran utama untuk pertumbuhan upah yang mendorong belanja konsumen yang pada akhirnya mempengaruhi tekanan harga. Secara tahunan, ukuran pertumbuhan upah diprakirakan melambat menjadi 3,9% dari pembacaan sebelumnya 3,7%, dengan angka bulanan tumbuh stabil sebesar 0,3%.

Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, turun tipis ke 104,23.

Namun, Yen Jepang berkinerja kuat sejak BoJ menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) dari prakiraan 10 bp. Selain itu, BoJ juga berjanji untuk mengurangi separuh operasi pembelian obligasi pada awal 2026. Gubernur BoJ Kazuo Ueda tetap membuka peluang untuk kenaikan suku bunga tahun ini dan tetap yakin akan adanya peningkatan tekanan harga dan perbaikan kondisi ekonomi.

Bagikan: Pasokan berita