EUR/JPY Memantul Kembali Mendekati 162,50, Memulihkan Pelemahan yang Diilhami Panduan Hawkish BoJ Ueda

• EUR/JPY pemulihan dari level terendah dalam perdagangan harian 161,20 dan memulihkan seluruh pelemahan dalam perdagangan harian.
• BoJ Ueda cenderung ke arah kenaikan suku bunga lebih banyak tahun ini, mengingat tekanan harga tetap stabil.
• ECB diprakirakan akan melakukan dua kali pemotongan suku bunga lagi tahun ini.

EUR/JPY memulihkan seluruh pelemahan dalam perdagangan harian dan bergerak mendekati 162,50 di sesi Eropa hari Jumat. Pasangan mata uang ini turun sebelumnya setelah panduan hawkish dari Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda memperkuat Yen Jepang (JPY).

Kazuo Ueda mengatakan dalam sebuah dengar pendapat di parlemen bahwa suku bunga jangka pendek perlu dinaikkan lagi jika tekanan inflasi tetap stabil. Para pelaku pasar juga mengantisipasi bahwa BoJ akan mengetatkan kebijakan moneter lebih lanjut, mengingat prospek ekonomi Jepang yang kuat dan tekanan harga yang jauh di atas target bank sebesar 2%.

Sementara itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) Nasional Jepang, tidak termasuk makanan segar, tumbuh sesuai ekspektasi di bulan Juli. Data yang dirilis pada sesi Asia hari Jumat menunjukkan bahwa inflasi yang mendasari naik 2,7%, seperti yang diharapkan, dari 2,6% di bulan Juni.

Dari sisi Zona Euro, meningkatnya spekulasi pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB) tahun ini dapat membebani Euro (EUR). ECB secara luas diantisipasi untuk melanjutkan siklus pelonggaran kebijakannya lagi di bulan September dan memberikan satu lagi penurunan suku bunga di kuartal terakhir tahun ini. Ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga ECB telah dipicu oleh prospek ekonomi Zona Euro yang tidak pasti dan melambatnya tekanan upah.

Laporan IMP Awal HCOB Zona Euro untuk bulan Agustus menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi secara keseluruhan meningkat karena adanya Olimpiade di Paris, yang merupakan sebuah peristiwa yang hanya terjadi sekali dan bukan merupakan sebuah perubahan struktural. Laporan tersebut juga mengindikasikan kontraksi tajam dalam ekonomi Jerman di tengah permintaan luar negeri yang lemah.

Sementara itu, Tingkat Upah Negosiasi Zona Euro Kuartal 2 yang lemah telah meredakan kekhawatiran terhadap inflasi yang masih bertahan. Ukuran pertumbuhan upah naik 3,55%, lebih lambat dari 4,74% yang terjadi pada kuartal pertama tahun ini.