AUD/USD Naik ke Dekat 0,6800 meski Ada Banyak Hambatan, Amati Inflasi PCE AS

  • AUD/USD bergerak lebih tinggi ke dekat 0,6800 meskipun data Penjualan Ritel Australia datar untuk bulan Juli.
  • RBA kemungkinan tidak beralih ke normalisasi kebijakan tahun ini.
  • Para investor menunggu inflasi PCE inti AS untuk bulan Juli dan IMP Manufaktur Caixin untuk bulan Agustus.

Pasangan AUD/USD menguat ke dekat 0,6800 pada sesi Eropa hari Jumat. Aset Aussie naik karena Dolar Australia (AUD) tetap kuat meskipun Penjualan Ritel Australia dilaporkan datar pada bulan Juli dalam jam-jam perdagangan Asia, dan IMP Manufaktur Tiongkok diprakirakan berkontraksi untuk bulan kedua berturut-turut di bulan Agustus.

Biro Statistik Australia melaporkan pada Jumat pagi bahwa tidak ada pertumbuhan dalam Penjualan Ritel pada bulan Juli, sementara para ekonom memprakirakan Penjualan Ritel naik pada laju yang lebih lambat 0,3% dari 0,5% pada bulan Juni. Penjualan Ritel yang datar tampaknya merupakan hasil dari daya beli rumah tangga yang lebih rendah karena inflasi yang tinggi dan sikap kebijakan moneter yang ketat dari Reserve Bank of Australia (RBA).

Meskipun terjadi perlambatan dalam belanja konsumen Australia, RBA kemungkinan tidak menurunkan suku bunga lebih cepat karena perjuangannya melawan inflasi tampaknya jauh lebih sengit daripada yang dihadapi negara-negara lain. Data inflasi terkini menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan melambat ke 3,5% dari 3,8% pada bulan Juni tetapi tetap lebih tinggi dari estimasi 3,4%. Menurut spekulasi pasar, RBA diprakirakan akan mempertahankan Official Cash Rate (OCR) di 4,35% tahun ini.

Sementara itu, jajak pendapat Reuters menunjukkan pada hari Jumat bahwa IMP pabrik Tiongkok, yang akan dipublikasikan pada hari Senin, diprakirakan di bawah 50,0. Level yang memisahkan pertumbuhan dan kontraksi. Hasil seperti itu akan mendorong skala stimulus moneter untuk mengangkat prospek ekonomi yang buruk. Sebagai proksi untuk prospek ekonomi Tiongkok, Dolar Australia akan dipengaruhi secara negatif oleh data yang lemah.

Di sisi Amerika Serikat (AS), para investor menunggu data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditure (PCE) untuk bulan Juli, yang akan dipublikasikan pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB). Laporan tersebut diprakirakan menunjukkan bahwa inflasi PCE inti tahunan, yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang volatil, naik pada laju yang lebih tinggi di 2,7% dari 2,6% di Juni, dengan angka bulanan tumbuh stabil 0,2%. Data inflasi akan secara signifikan memengaruhi spekulasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed pada bulan September.

The Fed secara luas diantisipasi akan mulai menurunkan suku bunga pinjamannya pada bulan September tetapi para pedagang terbagi atas kemungkinan besaran penurunan suku bunga.

Bagikan: Pasokan berita