Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Turun Mendekati $28,50 karena Berkurangnya Sentimen Hawkish The Fed

  • Harga perak melemah karena data Indeks PCE AS mengurangi peluang penurunan suku bunga The Fed yang agresif pada bulan September.
  • Menurut CME FedWatch Tool menunjukkan peluang 70,0% untuk setidaknya penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada bulan September.
  • Safe-haven Perak mungkin berada di bawah tekanan turun menyusul protes yang meluas di Israel pada hari Ahad.

Harga perak (XAG/USD) melanjutkan penurunan untuk 2 sesi berturut-turut, diperdagangkan di kisaran $28,50 per troy ons pada dini hari Senin. Penurunan ini dapat dikaitkan dengan sentimen risiko yang membaik setelah data Indeks Belanja Konsumsi Perorangan (Personal Consumption Expenditure/PCE) AS pada hari Jumat untuk bulan Juli membuat para pedagang mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve yang agresif pada bulan September.

Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic, seorang hawk terkemuka di FOMC, mengindikasikan pekan lalu bahwa mungkin sudah "waktunya untuk bergerak" dalam penurunan suku bunga karena inflasi yang semakin mendingin dan tingkat pengangguran yang lebih tinggi dari yang diprakirakan. FedTracker FXStreet, yang mengukur nada pidato pejabat The Fed dalam skala dovish hingga hawkish dari 0 hingga 10 dengan menggunakan model AI khusus, menilai kata-kata Bostic sebagai netral dengan skor 5,6.

Menurut CME FedWatch Tool, pasar 70,0% mengantisipasi setidaknya penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) oleh The Fed pada pertemuan bulan September. Para pedagang saat ini cenderung berfokus pada angka ketenagakerjaan AS yang akan datang, termasuk Nonfarm Payrolls (NFP) untuk bulan Agustus, untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai potensi ukuran dan laju penurunan suku bunga The Fed.

Safe-haven Perak dapat menghadapi tekanan ke bawah karena protes yang meluas meletus di Israel pada hari Ahad, yang dipicu oleh meningkatnya rasa frustrasi atas ketidakmampuan pemerintah untuk mengamankan kesepakatan gencatan senjata. Media Israel memprakirakan bahwa hingga 500.000 orang berdemonstrasi di Yerusalem, Tel Aviv, dan kota-kota lain, mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengambil tindakan yang lebih kuat untuk membawa pulang 101 sandera yang tersisa, demikian menurut Reuters.

Bagikan: Pasokan berita