EUR/JPY Tertekan Lebih Rendah setelah Inflasi yang Mendingin Membebani Mata Uang Tunggal

  • EUR/JPY turun setelah rilis data inflasi Zona Euro yang lebih rendah dari prakiraan.
  • Inflasi yang mereda mengindikasikan ECB akan lebih cenderung menurunkan suku bunga, yang menyebabkan arus keluar untuk Euro.
  • Yen Jepang melemah setelah rally palsu menyusul kemenangan Ishiba saat ia mengambil sikap akomodatif.

EUR/JPY diperdagangkan lebih dari sepertiga persen lebih rendah pada hari Selasa, di 159,30-an. Pasangan mata uang ini turun setelah rilis data inflasi Zona Euro menunjukkan inflasi yang lebih rendah dari prakiraan di blok tersebut, yang mengindikasikan European Central Bank (ECB) akan lebih cenderung menurunkan suku bunga dalam pertemuan-pertemuan mendatang. Hal ini, pada gilirannya, kemungkinan akan menyebabkan arus keluar modal dan Euro lebih lemah.

Indeks Harga Konsumen yang Diharmonisasikan (HICP) Zona Euro di 1,8% pada bulan September dari 2,2% sebelumnya dan prakiraan 1,9%, menurut Eurostat. Indeks Harga Konsumen (IHK) Inti turun ke 2,7% dari 2,8% sebelumnya dan sama dengan prakiraan. Data tersebut mendukung komentar dari Presiden ECB Christine Lagarde yang mengisyaratkan bahwa inflasi turun kembali ke target 2,0% bank sentral, seperti yang diprakirakan. "Perkembangan terbaru memperkuat keyakinan kami bahwa inflasi akan kembali ke target pada waktu yang tepat," katanya pada hari Senin.

EUR/JPY telah naik pada awal minggu setelah Perdana Menteri Jepang yang baru, Shigeru Ishiba, mengecoh pasar yang memprakirakan dia akan mengambil pendekatan netral. Yen menguat setelah berita kemenangan Ishiba atas saingannya Sanae Takaichi karena Takaichi secara eksplisit mendukung Yen lemah untuk membantu eksportir Jepang. Namun, pada hari Senin Ishiba mengatakan bahwa kebijakan moneter harus tetap akomodatif (suku bunga rendah) karena kondisi ekonomi tidak membenarkan suku bunga yang lebih tinggi. Komentarnya mengejutkan investor dan mengangkat EUR/JPY. 

Indeks Manajer Pembelian (IMP) Manufaktur Jibun Jepang menunjukkan sedikit kenaikan dalam aktivitas manufaktur, naik ke 49,7 pada bulan September menurut data yang dirilis pada hari Selasa selama sesi Asia, yang lebih tinggi dari 49,6 pada bulan sebelumnya, dan ekspektasi yang sama. Data tersebut, meskipun masih dalam wilayah kontraksi, mungkin telah memberikan tekanan lebih lanjut pada EUR/JPY.

Bagikan: Pasokan berita