Tiongkok: Tekanan Deflasi Terus Berlanjut – UOB Group
Indeks Harga Konsumen (IHK) Tiongkok lebih jauh melambat ke 0,3% y/y pada bulan Oktober (est Bloomberg: 0,4%; September: 0,4%). IHK inti (tidak termasuk makanan & energi) hampir tidak naik meskipun sedikit lebih tinggi ke 0,2% y/y dari 0,1% y/y pada bulan September. Inflasi jasa naik tipis ke 0,4% y/y (September: 0,2%) tetapi inflasi barang konsumen turun ke 0,2% y/y (September: 0,5%) pada bulan Oktober.
Harga Hampir Datar di Oktober
IHK dan IHP umum melemah pada bulan Oktober. Moderasi harga pangan, harga bensin yang lebih rendah, dan permintaan perjalanan yang cepat menurun setelah libur Hari Nasional membuat harga tetap terkendali. IHP terbebani oleh penurunan harga beberapa komoditas internasional, tetapi Biro Statistik Nasional mengaitkan laju penurunan m/m yang menyempit dengan stimulus pemerintah dan kegiatan-kegiatan promosi perusahaan domestik.
Kami menurunkan prakiraan kami terhadap IHK umum Tiongkok menjadi 0,4% (dari 0,5%) dan 0,9% (dari 1,2%) untuk tahun 2024 dan 2025. Kami juga merevisi lebih rendah prakiraan kami untuk IHP menjadi -2,2% (dari -2,0%) pada tahun 2024 dan -1,2% (dari -0,9%) pada tahun 2025 karena hambatan dari ketegangan perdagangan AS-Tiongkok diprakirakan akan meningkat tahun depan setelah terpilihnya kembali Trump.
Kami memprakirakan PBOC akan mempertahankan bias pelonggarannya. Bank-bank Tiongkok telah menurunkan suku bunga acuan pinjaman (loan prime rates /LPR) mereka sebesar 25 bp yang lebih besar dari yang diprakirakan pada bulan Oktober dan PBOC mengindikasikan penurunan 25-50 bp lagi pada rasio persyaratan cadangan (reserve requirement ratio/RRR) bank pada akhir tahun untuk menstabilkan pertumbuhan. Suku bunga yang lebih rendah akan mendukung penerbitan obligasi pemerintah daerah senilai CNY10 triliun dalam rencana swap utang multi-tahun yang disetujui Jumat lalu (8 November).