NZD/USD Turun Secara Vertikal karena Dolar AS Menguat Jelang IMP Manufaktur ISM
- NZD/USD turun tajam ke dekat 0,6140 di tengah penguatan dolar AS.
- Investor akan fokus pada IMP Manufaktur ISM AS dan data Lowongan Pekerjaan JOLTS.
- Tingkat Pengangguran Selandia Baru diprakirakan naik ke 3,5% dibandingkan rilis sebelumnya 3,4%.
Pasangan NZD/USD jatuh kembali dengan cepat ke dekat 0,6140 saat sentimen pasar berubah hati-hati menjelang data ekonomi Amerika Serikat. Kiwi menghadapi tekanan jual di tengah penguatan Indeks Dolar AS (DXY) menjelang IMP Manufaktur yang akan dilaporkan oleh Institute of Supply Management (ISM).
S&P500 diprakirakan akan dibuka dengan catatan bearish menyusul isyarat negatif dari futures semalam. Aksi khusus saham diprakirakan terjadi di ekuitas AS di tengah musim laporan pendapatan perusahaan kuartal kedua. Indeks Dolar AS naik kuat di atas 104,20 karena kekhawatiran resesi global semakin dalam.
Ke depan, investor akan fokus pada IMP Manufaktur ISM AS dan data Lowongan Pekerjaan JOLTS. Menurut estimasi, IMP Manufaktur melonjak ke 46,5 dari rilis sebelumnya 46,0 tetapi tetap dalam fase kontraksi. Indeks Pesanan Baru yang menunjukkan permintaan ke depan diprakirakan turun ke 44,0 dibandingkan dengan rilis sebelumnya 45,6.
Sementara itu, data Lowongan Pekerjaan JOLTS diprakirakan turun ke 9,62 juta dibandingkan rilis Mei 9,824 juta. Data ekonomi akan memberikan petunjuk terkait permintaan tenaga kerja. Pasar tenaga kerja AS menghadapi tantangan kekurangan tenaga kerja. Lowongan kerja yang lebih tinggi akan lebih jauh meningkatkan permintaan tenaga kerja.
Di sisi Dolar Selandia Baru, investor sedang menunggu data Ketenagakerjaan kuartal kedua, yang akan dirilis pada hari Rabu. Menurut estimasi, pasar tenaga kerja Selandia Baru menambah payroll baru 0,5%. Indeks Biaya Tenaga Kerja kuartalan diprakirakan naik 1,2% dibandingkan rilis sebelumnya 0,9%. Biaya Ketenagakerjaan yang lebih tinggi dapat lebih jauh meningkatkan tekanan inflasi. Tingkat Pengangguran diprakirakan naik ke 3,5% dibandingkan rilis sebelumnya 3,4%.
Kenaikan dalam indeks biaya tenaga kerja dapat mendorong Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.