AUD/USD Ekspos Penurunan Lebih Lanjut karena Penambahan Lapangan Kerja AS Mengungguli Estimasi
- AUD/USD diprakirakan akan melanjutkan penurunannya di bawah 0,6565 di tengah laporan ketenagakerjaan ADP AS yang optimis.
- Indeks USD naik lebih tinggi karena penambahan payrolls swasta yang luar biasa akan memberikan nada positif untuk kebijakan The Fed.
- Gubernur RBA Lowe membuka kemungkinan suku bunga lebih tinggi karena inflasi akan membutuhkan waktu untuk kembali ke 2% di tengah ketatnya pasar tenaga kerja.
Pasangan AUD/USD bersiap untuk melanjutkan penurunan di bawah support langsung 0,6565 karena Automatic Data Processing (ADP) Amerika Serikat melaporkan bahwa penambahan lapangan kerja lebih tinggi dari ekspektasi. Pasar tenaga kerja AS menunjukkan penambahan baru 324 ribu payroll swasta, jauh lebih tinggi dari estimasi 189 ribu tetapi lebih rendah dari rilis sebelumnya 497 ribu.
Indeks Dolar AS (DXY) menunjukkan penembusan konsolidasi yang terbentuk di sekitar 102,10 karena kondisi pasar tenaga kerja yang optimis telah mendorong harapan kenaikan suku bunga sekali lagi dari Federal Reserve (The Fed).
Data Ketenagakerjaan ADP menetapkan nada positif untuk data Nonfarm Payrolls (NFP) Juli AS, yang akan dipublikasikan pada hari Jumat pukul 12:30 GMT (19:30 WIB). Menurut estimasi, data ekonomi diprakirakan di 200 ribu, sedikit lebih rendah dari sebelumnya 209 ribu. Tingkat Pengangguran diprakirakan akan tetap stabil di 3,6%. Terlepas dari penambahan pekerjaan, investor akan sangat fokus pada Penghasilan Per Jam Rata-Rata.
Ekspektasi menyatakan bahwa pendapatan tenaga kerja naik pada laju 0,3% di bulan Juli, lebih rendah dari laju sebelumnya 0,4%. Data tahunan diprakirakan akan melambat ke 4,2% dibandingkan rilis sebelumnya 4,4%.
Di sisi Dolar Australia, Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan suku bunga tidak berubah di 4,1%. Gubernur RBA Philip Lowe membuka kemungkinan suku bunga lebih tinggi karena inflasi akan membutuhkan waktu untuk kembali ke 2% di tengah pasar tenaga kerja yang ketat. Untuk prospek inflasi, bank sentral memprakirakan inflasi akan kembali ke 2-3% pada akhir 2025.