USD/JPY Lanjutkan Penurunan di Bawah 142,50 karena Fokus Bergeser ke Data Ketenagakerjaan AS
- USD/JPY turun di bawah 142,50 di tengah kewaspadaan akibat penurunan ekonomi AS.
- Laju pembukaan lapangan kerja telah melambat di AS karena ideologi berpindah pekerjaan untuk mendapatkan kenaikan gaji yang cepat telah berubah.
- Setelah memberikan fleksibilitas yang lebih besar pada YCC, BoJ dapat mempertimbangkan untuk menghapusnya karena suasana industri Jepang sedang berubah.
Pasangan USD/JPY membentang turun di bawah support penting 142,50 di sesi London. Aset ini menghadapi tekanan yang signifikan di tengah penguatan Yen Jepang karena para investor berharap Bank of Japan (BoJ) akan meninggalkan dukungan kebijakan suku bunga yang dovish lebih cepat.
Indeks Dolar AS (DXY) berkonsolidasi dalam kisaran sempit di atas support krusial 102,00 karena investor menunggu data ketenagakerjaan Amerika Serikat. Menurut konsensus, ekonomi AS menambahkan 189 ribu tenaga kerja swasta pada bulan Juli, jauh lebih rendah dari rilis sebelumnya sebesar 497 ribu. Pelonggaran kesempatan kerja akan menyampaikan pesan bahwa pasar tenaga kerja yang ketat melepaskan panas dan Federal Reserve (The Fed) dapat mempertimbangkan untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil ke depan.
Laju pembukaan lapangan kerja telah melambat dalam ekonomi AS karena ideologi berpindah pekerjaan untuk mendapatkan kenaikan gaji yang cepat telah berubah setelah mengetahui fakta bahwa indeks biaya tenaga kerja kembali ke rata-rata. Secara keseluruhan suasana pasar cukup berhati-hati karena negara-negara berkembang berada di bawah tekanan setelah Fitch menurunkan peringkat kredit ekonomi AS menjadi 'AA+' dari 'AAA', dengan alasan bahwa pengeluaran fiskal akan meningkat di tahun-tahun mendatang.
Sementara itu, indeks berjangka S&P500 mengalami peelmahan yang signifikan di Eropa di tengah sentimen pasar yang bearish. Imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun telah turun di sekitar 4,02%.
Penurunan yang signifikan pada pasangan USD/JPY di tengah penguatan Dolar AS mengindikasikan kekuatan pada Yen Jepang. Investor percaya bahwa setelah memberikan fleksibilitas yang lebih besar pada Yield Curve Control (YCC), Bank of Japan (BoJ) dapat mempertimbangkan untuk menghapus YCC karena sentimen industri Jepang sedang berubah.