Pound Sterling Datar terhadap Dolar AS karena Inflasi PCE Inti AS Tahunan Mereda

  • Poundsterling berubah datar terhadap Dolar AS karena inflasi PCE inti AS pada bulan Januari turun dibandingkan tahun sebelumnya.
  • Presiden AS Trump mengusulkan tarif tambahan sebesar 10% untuk Tiongkok.
  • BoE diprakirakan akan menganut siklus pelonggaran kebijakan moderat.

Poundsterling (GBP) diperdagangkan datar dekat 1,2600 terhadap Dolar AS (USD) pada perdagangan sesi Amerika Utara hari Jumat. Pasangan mata uang GBP/USD mendatar karena Dolar AS memangkas kenaikan dalam perdagangan harian karena perlambatan seperti prakiraan dalam data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) inti Amerika Serikat (AS) untuk bulan Januari. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, mempertahankan kenaikan Kamis di sekitar 107,40.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa inflasi PCE inti – yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang volatil – melambat ke 2,6% tahun-ke-tahun, seperti prakiraan, dari 2,8% pada bulan Desember. Data inflasi bulan-ke-bulan naik 0,3%, seperti prakiraan, lebih cepat dari sebelumnya 0,2%.

Penurunan inflasi PCE inti AS yang seperti prakiraan, yang merupakan pengukur inflasi yang disukai Federal Reserve (The Fed), diprakirakan akan memaksa para pedagang untuk memangkas taruhan yang mendukung bank sentral mempertahankan suku bunga dalam kisaran saat ini 4,25%-4,50% untuk waktu yang lebih lama. Skenario seperti itu tidak akan menguntungkan bagi prospek Dolar AS.

Namun, ancaman tarif baru oleh Presiden AS Donald Trump akan terus membatasi penurunan Greenback. Pada hari Kamis, Trump mengumumkan lebih banyak pungutan terhadap Tiongkok dan memberikan klarifikasi lebih lanjut soal jadwal bea masuk 25% terhadap Kanada dan Meksiko serta tarif timbal balik.

Dalam cuitannya di Truth.Social, Trump mengatakan bahwa tarif 25% terhadap Kanada dan Meksiko akan mulai berlaku pada tanggal 4 Maret. Cuitannya menegaskan bahwa ia tidak memberikan perpanjangan tambahan selama sebulan kepada sekutu-sekutunya di Amerika Utara karena "narkoba masih mengalir" ke dalam perekonomian. Trump mengumumkan pengenaan tarif tambahan sebesar 10% terhadap Tiongkok, dengan alasan bahwa obat-obatan yang masuk ke AS berbentuk fentanyl, dibuat dan dipasok oleh Tiongkok. Ia menambahkan bahwa tarif timbal balik dapat mulai berlaku penuh pada tanggal 2 April. Para investor melihat ancaman tarif baru Trump sebagai eskalasi kritis dalam perang dagang global yang dapat menyebabkan perlambatan ekonomi di seluruh dunia.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling tetap Berhati-hati

  • Pound Sterling diperdagangkan dengan hati-hati terhadap mata uang utama lainnya pada hari Jumat meskipun para investor memprakirakan siklus pelonggaran moneter Bank of England (BoE) akan lebih moderat tahun ini dibandingkan dengan bank-bank sentral lainnya dari ekonomi-ekonomi besar. Para pedagang telah sepenuhnya memperhitungkan dua pemangkasan suku bunga oleh BoE. Sebaliknya, European Central Bank (ECB) diprakirakan akan memangkas suku bunga tiga kali dan Federal Reserve (The Fed) diprakirakan akan menguranginya sebesar 60 basis poin (bp).
  • Para pelaku pasar telah memprakirakan siklus pelonggaran kebijakan BoE yang lebih lambat karena pertumbuhan upah kuat. Pendapatan Rata-Rata Tidak Termasuk Bonus dalam tiga bulan yang berakhir Desember naik ke 5,9%, level tertinggi yang terlihat sejak April 2024. 
  • Deputi Gubernur BoE, Dave Ramsden, juga mengatakan dalam pidatonya di Stellenbosch University di Afrika Selatan di awal perdagangan sesi Eropa hari Jumat bahwa pertumbuhan upah "lebih kuat dari yang dia prakirakan". Namun, Ramsden tetap yakin bahwa "proses disinflasi inti tetap utuh". Di tingkat global, dia mengatakan sulit untuk memastikan apakah dampak tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan bersifat "inflasi atau deflasi" bagi ekonomi.
  • Sementara itu, pertemuan antara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden AS pada hari Kamis berakhir tanpa kesepakatan. Namun, Trump mengatakan ada "kemungkinan yang sangat baik" pada kesepakatan perdagangan "di mana tarif tidak akan diperlukan." Trump menambahkan bahwa kesepakatan semacam itu dapat dibuat "cukup cepat," BBC melaporkan.

KURS Pound Inggris Hari ini

Tabel di bawah menunjukkan persentase perubahan Pound Inggris (GBP) terhadap mata uang utama yang terdaftar hari ini. Pound Inggris adalah yang terkuat melawan Yen Jepang.

  USD EUR GBP JPY CAD AUD NZD CHF
USD   -0.05% 0.05% 0.60% -0.09% 0.39% 0.57% 0.34%
EUR 0.05%   0.10% 0.66% -0.04% 0.43% 0.61% 0.39%
GBP -0.05% -0.10%   0.53% -0.14% 0.34% 0.51% 0.27%
JPY -0.60% -0.66% -0.53%   -0.65% -0.20% -0.03% -0.26%
CAD 0.09% 0.04% 0.14% 0.65%   0.47% 0.65% 0.41%
AUD -0.39% -0.43% -0.34% 0.20% -0.47%   0.17% -0.06%
NZD -0.57% -0.61% -0.51% 0.03% -0.65% -0.17%   -0.24%
CHF -0.34% -0.39% -0.27% 0.26% -0.41% 0.06% 0.24%  

Heat Map menunjukkan persentase perubahan mata uang utama terhadap satu sama lain. Mata uang dasar diambil dari kolom kiri, sedangkan mata uang pembanding diambil dari baris atas. Misalnya, jika Anda memilih Pound Inggris dari kolom kiri dan berpindah sepanjang garis horizontal ke Dolar AS, persentase perubahan yang ditampilkan dalam kotak akan mewakili GBP (dasar)/USD (pembanding).

Analisis Teknikal: Poundsterling Menemukan Batas Dekat EMA 20-Hari

Pound Sterling kesulitan untuk bertahan di atas Fibonacci retracement 38,2% dari tertinggi akhir September ke terendah pertengahan Januari terhadap Dolar AS di sekitar 1,2610 pada hari Jumat. Exponential Moving Average (EMA) 20-hari di dekat 1,2560 terus memberikan support kepada pasangan mata uang ini.

Relative Strength Index (RSI) 14-hari kembali turun ke dalam kisaran 40,00-60,00, mengindikasikan bahwa momentum bullish telah berakhir untuk saat ini. Namun, bias positif tetap utuh.

Melihat ke bawah, terendah 11 Februari di 1,2333 akan berfungsi sebagai zona support utama bagi pasangan mata uang ini. Di sisi atas, Fibonacci retracement 50% di 1,2765 akan berfungsi sebagai zona resistance utama.

pertanyaan umum seputar Inflasi

Inflasi mengukur kenaikan harga sekeranjang barang dan jasa yang representatif. Inflasi utama biasanya dinyatakan sebagai perubahan persentase berdasarkan basis bulan ke bulan (MoM) dan tahun ke tahun (YoY). Inflasi inti tidak termasuk elemen yang lebih fluktuatif seperti makanan dan bahan bakar yang dapat berfluktuasi karena faktor geopolitik dan musiman. Inflasi inti adalah angka yang menjadi fokus para ekonom dan merupakan tingkat yang ditargetkan oleh bank sentral, yang diberi mandat untuk menjaga inflasi pada tingkat yang dapat dikelola, biasanya sekitar 2%.

Indeks Harga Konsumen (IHK) mengukur perubahan harga sekeranjang barang dan jasa selama periode waktu tertentu. Biasanya dinyatakan sebagai perubahan persentase berdasarkan basis bulan ke bulan (MoM) dan tahun ke tahun (YoY). IHK Inti adalah angka yang ditargetkan oleh bank sentral karena tidak termasuk bahan makanan dan bahan bakar yang mudah menguap. Ketika IHK Inti naik di atas 2%, biasanya akan menghasilkan suku bunga yang lebih tinggi dan sebaliknya ketika turun di bawah 2%. Karena suku bunga yang lebih tinggi positif untuk suatu mata uang, inflasi yang lebih tinggi biasanya menghasilkan mata uang yang lebih kuat. Hal yang sebaliknya berlaku ketika inflasi turun.

Meskipun mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, inflasi yang tinggi di suatu negara mendorong nilai mata uangnya naik dan sebaliknya untuk inflasi yang lebih rendah. Hal ini karena bank sentral biasanya akan menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi yang lebih tinggi, yang menarik lebih banyak arus masuk modal global dari para investor yang mencari tempat yang menguntungkan untuk menyimpan uang mereka.

Dahulu, Emas merupakan aset yang diincar para investor saat inflasi tinggi karena emas dapat mempertahankan nilainya, dan meskipun investor masih akan membeli Emas sebagai aset safe haven saat terjadi gejolak pasar yang ekstrem, hal ini tidak terjadi pada sebagian besar waktu. Hal ini karena saat inflasi tinggi, bank sentral akan menaikkan suku bunga untuk mengatasinya. Suku bunga yang lebih tinggi berdampak negatif bagi Emas karena meningkatkan biaya peluang untuk menyimpan Emas dibandingkan dengan aset berbunga atau menyimpan uang dalam rekening deposito tunai. Di sisi lain, inflasi yang lebih rendah cenderung berdampak positif bagi Emas karena menurunkan suku bunga, menjadikan logam mulia ini sebagai alternatif investasi yang lebih layak.

 

Bagikan: Pasokan berita