USD/JPY Diprakirakan akan Diperdagangkan di 145 pada Akhir Tahun – Rabobank

Presiden AS Trump jelas terlalu sibuk untuk menjadi pengamat BoJ yang antusias. Komentar-komentarnya bahwa Jepang dan Tiongkok menempatkan AS pada posisi yang tidak adil ketika mereka melemahkan mata uang mereka menunjukkan bahwa ia mungkin telah melewatkan fakta bahwa putaran intervensi yang dilakukan oleh MoF sejak 2022 bertujuan untuk memperkuat JPY, catat analis Valas Rabobank, Jane Foley.

Risiko Penurunan akan Bertahan Hingga Akhir Tahun

"Meskipun demikian, Trump memiliki poin karena JPY dinilai terlalu rendah terhadap USD, dan memang terhadap sebagian besar mata uang G10 lainnya, berdasarkan banyak ukuran. Beberapa tahun terakhir melihat minat yang besar dalam carry trade JPY karena perbedaan suku bunga yang melebar mendorong spekulan ke posisi jual JPY versus USD. Namun, hal ini telah berubah. BoJ saat ini adalah satu-satunya bank sentral G10 yang mempertahankan bias kebijakan pengetatan dan, sebagai refleksi dari ini, JPY adalah mata uang G10 yang berkinerja terbaik hingga saat ini."

"Baru-baru ini, serangkaian data ekonomi Jepang yang lebih baik dari yang diprakirakan telah memicu pandangan bahwa para pengambil kebijakan BoJ sedang mempersiapkan landasan untuk kenaikan suku bunga lainnya, kemungkinan sekitar pertengahan tahun. Hal ini telah memicu minat pada JPY. Bagaimanapun, masalahnya adalah bahwa perdagangan ini telah menjadi ramai. Dalam pembalikan tajam dari kepemilikan posisi jual JPY bersih tahun lalu, data spekulan CFTC terbaru menunjukkan bahwa level posisi beli JPY bersih telah mencapai level tertinggi yang pernah ada."

"Dalam keadaan ini, putaran aksi ambil untung tidak akan mengejutkan saat pasar menunggu insentif baru untuk memperbarui posisi belinya pada JPY. Rally JPY memang terhenti dalam beberapa sesi terakhir. Namun, tampaknya komentar-komentarnya Trump telah memberikan insentif untuk memperbarui minat pada posisi beli JPY. Kami mempertahankan prakiraan akhir tahun USD/JPY145, dengan risiko penurunan."