Emas Melemah setelah Menteri Lutnick Tegaskan Kembali bahwa Trump Bisa Membatalkan Tarif
- Emas lebih lembut setelah penurunan sebelumnya di sesi perdagangan Asia.
- Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, kembali mengisyaratkan tentang beberapa keringanan pada tarif terbaru pada hari Rabu ini
- Imbal hasil AS sedikit mundur, meskipun jalan untuk pemulihan masih panjang.
Harga Emas (XAU/USD) kembali turun, meskipun tidak separah sebelumnya setelah penurunan di perdagangan sesi Asia dan diperdagangkan di sekitar $2.920 pada saat berita ini ditulis pada hari Rabu. Dengan tarif yang masih berlaku dan beberapa tarif lagi yang akan datang untuk Eropa dan negara-negara lain, Emas akan tetap menjadi tempat yang tepat untuk mengalihkan aset ke safe haven.
Namun, beberapa komentar mengejutkan dari Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS), Howard Lutnick, semalam mengisyaratkan bahwa tarif mungkin sudah bisa dilonggarkan atau sepenuhnya dicabut untuk Meksiko dan Kanada. Komentar ini menekan kenaikan Emas untuk saat ini.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Trump akan Mengonfirmasi Pelonggaran
- Presiden AS Donald Trump menggandakan tarif terhadap Tiongkok dan memberlakukan bea 25% terhadap Kanada dan Meksiko sebelumnya minggu ini. Namun, Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengisyaratkan adanya sedikit keringanan untuk dua tetangga AS tersebut, mengatakan kepada Fox Business bahwa mungkin ada jalan untuk mengurangi beberapa bea, Bloomberg melaporkan.
- Produksi Emas Zimbabwe melonjak ke 2.568 kg bulan lalu dari 1.854 kg pada periode tahun lalu, kata Fidelity Gold Refinery dalam pernyataan yang dikirim melalui email, Reuters melaporkan.
- Dislokasi harga Emas yang ekstrem mulai memudar seiring dengan meredanya pengetatan pasar fisik, mengindikasikan bahwa dorongan untuk mengirim bullion ke Amerika mungkin telah berakhir, Bloomberg melaporkan.
Analisis Teknis: Komentar Lutnick adalah Gambaran yang Beragam
Bullion mungkin menghadapi beberapa tekanan pada hari Rabu setelah mengalami pemulihan kuat selama dua hari minggu ini. Komentar-komentar dari Menteri Lutnick membuat aliran safe haven jangka panjang Emas sedikit tidak stabil. Para pedagang akan ingin memangkas posisi mereka dengan ide bahwa AS bisa, kapan saja, mencabut tarif, yang akan memicu aksi profit-taking pada logam berharga ini.
Ketika Emas diperdagangkan di dekat $2.920 pada saat berita ini ditulis, Pivot Point harian di $2.909 dan resistance R1 harian di $2.936 adalah level yang perlu diperhatikan untuk hari Rabu ini, dengan Pivot Point harian sudah kembali di tangan para pembeli. Jika Emas mengalami lebih banyak aliran masuk, resistance R2 harian di $2.955 kemungkinan akan menjadi batas akhir sebelum tertinggi sepanjang masa di $2.956 yang dicapai pada 24 Februari.
Di sisi bawah, support S1 di $2.890 berkonvergensi dengan tertinggi Senin. Level tersebut akan menjadi support vital untuk hari Rabu ini. Jika para pembeli Emas ingin menghindari penurunan lebih lanjut, level tersebut harus bertahan. Lebih jauh ke bawah, support S2 harian di $2.863 seharusnya mampu menangkap tekanan ke bawah lebih lanjut.
XAU/USD: Grafik Harian
Pertanyaan Umum Seputar Emas
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.
Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.