Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Menghadapi Tekanan Dekat $32,70 dengan NFP AS Menjadi Titik Fokus
- Harga perak kesulitan di sekitar $32,70 menjelang data NFP AS untuk bulan Februari.
- Data ketenagakerjaan AS akan mempengaruhi spekulasi pasar terhadap prospek kebijakan moneter The Fed.
- Harga Perak tetap didukung oleh ketegangan perang dagang global.
Harga Perak (XAG/USD) menghadapi tekanan jual di dekat $32,70 pada jam perdagangan sesi Eropa pada hari Jumat. Logam putih diperdagangkan dengan hati-hati menjelang data Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat (AS) untuk bulan Februari, yang akan dipublikasikan pada pukul 13:30 GMT (20:30 WIB).
Data NFP AS akan secara signifikan mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap prospek kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed). Data pasar tenaga kerja yang positif akan meningkatkan spekulasi pasar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil di kisaran saat ini 4,25%-4,50% untuk waktu yang lebih lama. Sebaliknya, data yang lemah akan melemahkan spekulasi pasar.
Secara teknis, sikap suku bunga yang ketat dari The Fed berdampak buruk bagi logam-logam mulia, seperti Perak.
Laporan NFP AS diprakirakan akan menunjukkan bahwa para pemberi kerja merekrut 160 ribu pekerja, lebih tinggi dari 143 ribu yang tercatat pada bulan Januari. Tingkat Pengangguran diprakirakan tetap stabil di 4%. Para investor juga akan fokus pada data Pendapatan Rata-Rata per Jam, pengukur utama pertumbuhan upah, yang diprakirakan telah tumbuh stabil 4,1% tahun-ke-tahun.
Menjelang data NFP AS, Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, mencatat terendah baru empat bulan di dekat 103,60. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun turun ke dekat 4,27%.
Sementara itu, ketegangan perang dagang global terus memberikan dukungan kepada harga Perak. Pada hari Kamis, Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi pengecualian tarif pada produk-produk yang sesuai dengan United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA) hingga 2 April. Trump memberlakukan tarif 25% pada impor dari Kanada dan Meksiko pada hari Selasa.
Analisis Teknis Perak
Harga Perak berusaha untuk mempertahankan resistance utama di $32,40 yang diplot dari tertinggi 12 Desember. Aset ini diperdagangkan di atas Exponential Moving Average (EMA) 20-hari, yang berada di sekitar $32,00, mengindikasikan bahwa tren jangka pendek adalah bullish.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari berosilasi di dalam kisaran 40,00-60,00, yang mengindikasikan tren sideways.
Melihat ke bawah, garis tren miring ke atas dari terendah 8 Agustus di $26,45 akan berfungsi sebagai support utama untuk harga Perak di sekitar $30,00. Sementara itu, tertinggi 14 Februari di $33,40 akan menjadi penghalang utama.
Grafik Harian Perak
pertanyaan umum seputar Perak
Perak adalah logam mulia yang banyak diperdagangkan di kalangan investor. Secara historis, perak telah digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Meskipun kurang populer dibandingkan Emas, investor dapat beralih ke Perak untuk mendiversifikasi portofolio investasi mereka, untuk nilai intrinsiknya atau sebagai lindung nilai potensial selama periode inflasi tinggi. Para investor dapat membeli Perak fisik, dalam bentuk koin-koin atau batangan, atau memperdagangkannya melalui sarana seperti Dana yang Diperdagangkan di Bursa, yang melacak harganya di pasar internasional.
Harga Perak dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat membuat harga Perak meningkat karena statusnya sebagai tempat berlindung yang aman, meskipun pada tingkat yang lebih rendah daripada Emas. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Perak cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah. Pergerakannya juga bergantung pada bagaimana Dolar AS (USD) berperilaku karena aset tersebut dihargai dalam dolar (XAG/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Perak tetap stabil, sedangkan Dolar yang lemah cenderung mendorong harga naik. Faktor lain seperti permintaan investasi, pasokan pertambangan – Perak jauh lebih melimpah daripada Emas – dan tingkat daur ulang juga dapat memengaruhi harga.
Perak banyak digunakan dalam industri, khususnya di sektor-sektor seperti elektronik atau energi surya, karena memiliki salah satu konduktivitas listrik tertinggi dari semua logam – lebih dari Tembaga dan Emas. Lonjakan permintaan dapat meningkatkan harga, sementara penurunan cenderung menurunkannya. Dinamika ekonomi AS, Tiongkok, dan India juga dapat berkontribusi pada perubahan harga: bagi AS dan khususnya Tiongkok, sektor industri besar mereka menggunakan Perak dalam berbagai proses; di India, permintaan konsumen terhadap logam mulia ini yang digunakan dalam perhiasan juga memainkan peran penting dalam menentukan harga.
Harga Perak cenderung mengikuti pergerakan Emas. Ketika harga Emas naik, Perak biasanya mengikutinya, karena statusnya sebagai aset-aset safe haven serupa. Rasio Emas/Perak, yang menunjukkan jumlah ons Perak yang dibutuhkan untuk menyamakan nilai satu ons Emas, dapat membantu menentukan valuasi relatif antara kedua logam tersebut. Beberapa investor mungkin menganggap rasio yang tinggi sebagai indikator bahwa Perak dinilai terlalu rendah, atau Emas dinilai terlalu tinggi. Sebaliknya, rasio yang rendah mungkin menunjukkan bahwa Emas dinilai terlalu rendah relatif terhadap Perak.