Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Bisa Naik di Atas $33,40 karena IHP dan IHK AS yang Lemah, Kekhawatiran Tarif Trump

  • Harga Perak bertujuan untuk menembus di atas resistance utama $33,40 karena beberapa pendorong.
  • Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Produsen (IHK) AS pada bulan Februari mendingin dengan laju lebih cepat dari yang diprakirakan.
  • Kebijakan tarif Presiden AS Trump telah memperkuat taruhan safe-haven.

Harga Perak (XAG/USD) diperdagangkan dekat dengan tertinggi bulanan $33,40 pada jam perdagangan sesi Amerika Utara pada hari Kamis. Logam putih ini menguat seiring dengan meredanya tekanan inflasi konsumen dan produsen di Amerika Serikat (AS) yang membuka jalan bagi Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan Juni.

Laporan Indeks Harga Produsen (IHP) AS dalam 12 bulan hingga Februari menunjukkan bahwa inflasi produsen umum dan inti melambat dengan laju yang lebih cepat dari yang diprakirakan masing-masing ke 3,2% dan 3,4%. IHP umum bulan-ke-bulan tetap datar sementara IHP inti menyusut 0,1%.

Pada hari Rabu, Indeks Harga Konsumen (IHK) umum dan inti AS pada bulan Februari naik masing-masing 2,8% dan 3,1%, lebih lambat dari estimasi dan rilis sebelumnya.

Minggu lalu, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa sikap kebijakan moneter yang ketat tidak akan bertahan lama "jika pasar tenaga kerja melemah secara tak terduga atau inflasi turun lebih dari yang diprakirakan". Skenario penurunan suku bunga oleh The Fed menjadi sinyal positif bagi aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil, seperti Perak.

Dari sisi global, meningkatnya risiko ekonomi akibat agenda tarif Presiden Donald Trump juga telah meningkatkan permintaan safe-haven harga Perak. Pada hari Rabu, Trump mengonfirmasi bahwa ia akan merespons tarif balasan dari Uni Eropa (UE). Skenario semacam itu akan mengakibatkan perang dagang UE-AS, yang akan secara signifikan mengurangi selera risiko para investor.

Sentimen pasar yang hati-hati juga telah meningkatkan permintaan safe-haven Dolar AS (USD) tetapi risiko ekonomi dan laporan IHK AS yang lemah telah membatasi kenaikannya. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, naik mendekati 103,80 dari terendah empat bulan 103,20, yang dicatat pada hari Selasa.

Analisis Teknis Perak

Harga Perak diperdagangkan dekat dengan batas horizontal pola grafik Ascending Triangle pada grafik harian, yang dipetakan dari tertinggi 14 Februari di $33,40. Batas miring ke atas dipetakan dari terendah 31 Desember di $28,78. Pola grafik yang disebutkan di atas mengindikasikan keraguan di antara para pelaku pasar.

Exponential Moving Average (EMA) 20-hari di dekat $32,30, terus menopang harga Perak.

Relative Strength Index (RSI) 14-hari naik di atas 60,00. Momentum bullish akan terpicu jika RSI bertahan di atas level tersebut.

Melihat ke bawah, level psikologis $30,00 akan berfungsi sebagai support utama bagi harga Perak. Sementara itu, tertinggi 22 Oktober di $34,87 akan menjadi penghalang utama.

Grafik Harian Perak

pertanyaan umum seputar Perak

Perak adalah logam mulia yang banyak diperdagangkan di kalangan investor. Secara historis, perak telah digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Meskipun kurang populer dibandingkan Emas, investor dapat beralih ke Perak untuk mendiversifikasi portofolio investasi mereka, untuk nilai intrinsiknya atau sebagai lindung nilai potensial selama periode inflasi tinggi. Para investor dapat membeli Perak fisik, dalam bentuk koin-koin atau batangan, atau memperdagangkannya melalui sarana seperti Dana yang Diperdagangkan di Bursa, yang melacak harganya di pasar internasional.

Harga Perak dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat membuat harga Perak meningkat karena statusnya sebagai tempat berlindung yang aman, meskipun pada tingkat yang lebih rendah daripada Emas. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Perak cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah. Pergerakannya juga bergantung pada bagaimana Dolar AS (USD) berperilaku karena aset tersebut dihargai dalam dolar (XAG/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Perak tetap stabil, sedangkan Dolar yang lemah cenderung mendorong harga naik. Faktor lain seperti permintaan investasi, pasokan pertambangan – Perak jauh lebih melimpah daripada Emas – dan tingkat daur ulang juga dapat memengaruhi harga.

Perak banyak digunakan dalam industri, khususnya di sektor-sektor seperti elektronik atau energi surya, karena memiliki salah satu konduktivitas listrik tertinggi dari semua logam – lebih dari Tembaga dan Emas. Lonjakan permintaan dapat meningkatkan harga, sementara penurunan cenderung menurunkannya. Dinamika ekonomi AS, Tiongkok, dan India juga dapat berkontribusi pada perubahan harga: bagi AS dan khususnya Tiongkok, sektor industri besar mereka menggunakan Perak dalam berbagai proses; di India, permintaan konsumen terhadap logam mulia ini yang digunakan dalam perhiasan juga memainkan peran penting dalam menentukan harga.

Harga Perak cenderung mengikuti pergerakan Emas. Ketika harga Emas naik, Perak biasanya mengikutinya, karena statusnya sebagai aset-aset safe haven serupa. Rasio Emas/Perak, yang menunjukkan jumlah ons Perak yang dibutuhkan untuk menyamakan nilai satu ons Emas, dapat membantu menentukan valuasi relatif antara kedua logam tersebut. Beberapa investor mungkin menganggap rasio yang tinggi sebagai indikator bahwa Perak dinilai terlalu rendah, atau Emas dinilai terlalu tinggi. Sebaliknya, rasio yang rendah mungkin menunjukkan bahwa Emas dinilai terlalu rendah relatif terhadap Perak.

 

Bagikan: Pasokan berita