EUR/USD Dekati Level Tertinggi Enam Bulan Baru setelah Rilis IHK yang Lemah
- EUR/USD memasuki di atas 1,1100 setelah penutupan AS yang volatil pada hari Rabu dengan Trump mengumumkan jeda tarif.
- Pasar melihat rilis data IHK AS bulan Maret datang lebih lemah dari yang diharapkan.
- Rally EUR/USD masih utuh dan kembali memasuki wilayah 1,1000-1,1500.
Pasangan mata uang EUR/USD melesat lebih tinggi ke 1,1133 pada saat berita ini ditulis pada hari Kamis setelah rilis Indeks Harga Konsumen (IHK). Pada sesi bergejolak pada hari Rabu melihat EUR/USD berkisar dari 1,1095 hingga 1,0913 saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melunakkan sikapntya terhadap tarif dan menurunkan tarif timbal balik untuk semua negara menjadi 10% selama penangguhan 90 hari.
Langkah ini diambil setelah beberapa pihak, seperti Elon Musk, Bill Ackman, dan beberapa tokoh terkemuka partai republik – pasar Saham AS juga memberikan tanda peringatan – memberi saran kepada presiden AS bahwa pendekatan tarif timbal balik ini menyebabkan tensi. Penangguhan selama 90 hari disambut baik oleh pasar saat Ekuitas AS meroket. Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk bulan Maret dilaporkan lebih lemah dari yang diharapkan dan memicu pergerakan aksi harga EUR/USD yang lebih tinggi lagi.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Berlawanan dari yang Diharapkan
- Data IHK AS bulan Maret:
-
-
- Inflasi bulanan data utama menyusut sebesar 0,1%, dibandingkan dengan kenaikan yang diharapkan sebesar 0,1%, dibandingkan dengan 0,2% pada bulan Februari. Inflasi data utama tahunan turun ke 2,4%, di bawah ekspektasi 2,6%, turun dari 2,8%.
- Inflasi bulanan inti turun menjadi 0,1%, di bawah angka survei 0,3%, turun dari 0,2%. Inflasi inti tahunan melambat menjadi 2,8%, di bawah 3,0% yang diharapkan dari 3,1% bulan sebelumnya.
- Klaim Tunjangan Pengangguran mingguan AS juga akan dirilis, dengan klaim awal datang di 223.000 seperti yang diharapkan, naik dari 219.000. Klaim Tunjangan Lanjutan diprakirakan turun menjadi 1,85 juta, di bawah estimasi 1,88 juta dan dari 1,903 juta minggu lalu.
-
- Pada pukul 13:30 GMT (20:30 WIB), Presiden Federal Reserve (The Fed) Bank of Dallas, Lorie Logan, dijadwalkan berbicara.
- Pada pukul 14:00 GMT (21:00 WIB), Gubernur The Fed, Michelle Bowman, memberikan kesaksian di Sidang Nominasi di Depan Komite Senat AS untuk Perbankan, Perumahan, dan Urusan Perkotaan.
- Pada pukul 16:00 GMT (23:00 WIB), Presiden dan CEO Federal Reserve Bank of Chicago, Austan Goolsbee, berbicara di Economic Club of New York.
- Pada pukul 16:30 GMT (23:30 WIB), Presiden The Fed Philadelphia, Patrick Harker, akan memberikan komentar tentang Fintech di 'Konferensi Penelitian Fintech dan Lembaga Keuangan 2025' di Federal Reserve Bank of Philadelphia, Ten Independence Mall, Philadelphia.
- Ekuitas sedang rally, dengan ekuitas Eropa kokoh di zona hijau, naik lebih dari 5%. Namun, kontrak berjangka AS merosot lebih rendah, karena kegembiraan dari Rabu setelah pengumuman tarif Trump tampaknya bersifat sementara untuk saat ini.
- Alat CME FedWatch menunjukkan bahwa peluang penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada bulan Mei telah menurun menjadi hanya 19,5% dibandingkan dengan 44,6% yang terlihat pada hari Selasa. Untuk bulan Juni, peluang penurunan biaya pinjaman adalah 75,3%.
- Imbal hasil AS bertenor 10 tahun diperdagangkan sekitar 4,34% dan mencari arah setelah pemantulan sepanjang minggu ini.
Analisis Teknis: Menekan Oportunis
Pasangan mata uang EUR/USD jelas menghadapi volatilitas sejak Trump melanjutkan pengumuman dan pelaksanaan tarif timbal baliknya. Jeda 90 hari yang diumumkan pada hari Rabu sempat dilihat sebagai alasan untuk memperkuat Greenback, tetapi sekarang sentimen pasar berbalik di tengah fakta bahwa 90 hari mungkin tidak cukup waktu untuk bernegosiasi dengan semua negara yang terkena tarif timbal balik pada semua jenis produk dan barang.
Level psikologis penting 1,1000 sedang direbut kembali, dengan EUR/USD mendekati area 1,1050 pada saat berita ini ditulis. Target berikutnya adalah level 1,1200, yang membatasi kenaikan EUR/USD pada bulan Agustus dan September 2024, dengan resistance interim di tertinggi tahun berjalan saat ini di 1,1146.
Di sisi bawah, garis tren naik, yang berada di sekitar 1,0910, seharusnya dapat mendukung rally. Jika garis ini ditembus, Simple Moving Average (SMA) 200-hari di 1,0735 dapat membatasi penurunan. Di bawah itu, level penting 1,0667 dan SMA 55-hari di 1,0645 seharusnya dapat menjadi support pasangan mata uang utama ini.
EUR/USD: Grafik Harian
Pertanyaan Umum Seputar INFLASI
Inflasi mengukur kenaikan harga sekeranjang barang dan jasa yang representatif. Inflasi utama biasanya dinyatakan sebagai perubahan persentase berdasarkan basis bulan ke bulan (MoM) dan tahun ke tahun (YoY). Inflasi inti tidak termasuk elemen yang lebih fluktuatif seperti makanan dan bahan bakar yang dapat berfluktuasi karena faktor geopolitik dan musiman. Inflasi inti adalah angka yang menjadi fokus para ekonom dan merupakan tingkat yang ditargetkan oleh bank sentral, yang diberi mandat untuk menjaga inflasi pada tingkat yang dapat dikelola, biasanya sekitar 2%.
Indeks Harga Konsumen (IHK) mengukur perubahan harga sekeranjang barang dan jasa selama periode waktu tertentu. Biasanya dinyatakan sebagai perubahan persentase berdasarkan basis bulan ke bulan (MoM) dan tahun ke tahun (YoY). IHK Inti adalah angka yang ditargetkan oleh bank sentral karena tidak termasuk bahan makanan dan bahan bakar yang mudah menguap. Ketika IHK Inti naik di atas 2%, biasanya akan menghasilkan suku bunga yang lebih tinggi dan sebaliknya ketika turun di bawah 2%. Karena suku bunga yang lebih tinggi positif untuk suatu mata uang, inflasi yang lebih tinggi biasanya menghasilkan mata uang yang lebih kuat. Hal yang sebaliknya berlaku ketika inflasi turun.
Meskipun mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, inflasi yang tinggi di suatu negara mendorong nilai mata uangnya naik dan sebaliknya untuk inflasi yang lebih rendah. Hal ini karena bank sentral biasanya akan menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi yang lebih tinggi, yang menarik lebih banyak arus masuk modal global dari para investor yang mencari tempat yang menguntungkan untuk menyimpan uang mereka.
Dahulu, Emas merupakan aset yang diincar para investor saat inflasi tinggi karena emas dapat mempertahankan nilainya, dan meskipun investor masih akan membeli Emas sebagai aset safe haven saat terjadi gejolak pasar yang ekstrem, hal ini tidak terjadi pada sebagian besar waktu. Hal ini karena saat inflasi tinggi, bank sentral akan menaikkan suku bunga untuk mengatasinya. Suku bunga yang lebih tinggi berdampak negatif bagi Emas karena meningkatkan biaya peluang untuk menyimpan Emas dibandingkan dengan aset berbunga atau menyimpan uang dalam rekening deposito tunai. Di sisi lain, inflasi yang lebih rendah cenderung berdampak positif bagi Emas karena menurunkan suku bunga, menjadikan logam mulia ini sebagai alternatif investasi yang lebih layak.