Bisakah Harga Bitcoin Naik di Tengah Ekspektasi Inflasi AS yang Lebih Tinggi?
- Tingkat inflasi AS akan diumumkan pada 10 Agustus, dan ekspektasinya adalah 3,3% tahunan.
- Harga Bitcoin bisa mendapatkan keuntungan dari prospek ini, mengingat korelasi antara BTC dan Dolar AS telah turun tajam.
- BTC dapat mengalami gejolak volatilitas, menyebabkannya naik dan menguji kembali $30.000 setelah pengumuman IHK.
Pengumuman tingkat inflasi AS alias Indeks Harga Konsumen (IHK) pada 10 Agustus pukul 12:30 GMT (19:30 WIB) bisa semakin memperjelas langkah Federal Reserve selanjutnya. Berdasarkan prakiraan tersebut, tingkat inflasi tahunan diprakirakan naik dari 3% di bulan Juni menjadi 3,3% di bulan Juli. Penggemar mata uang kripto cenderung mengamati data ini dengan cermat karena dapat mengembalikan volatilitas setelah berbulan-bulan sideways.
IHK AS Dapat Mengkatalisasi Kenaikan Suku Bunga Lainnya dari The Fed
Pada 10 Agustus pukul 12:30 GMT (19:30 WIB), angka Indeks Harga Konsumen Amerika Serikat akan diumumkan, memberikan kesempatan kepada Federal Reserve (The Fed) untuk melihat data dan memutuskan jalan selanjutnya untuk mengurangi inflasi. The Fed telah menetapkan target inflasi 2%, sehingga lonjakan harga dapat mengindikasikan kenaikan suku bunga pada bulan September.
Kenaikan suku bunga terakhir sebesar 25 basis poin pada bulan Juli sama sekali tidak berdampak pada harga Bitcoin, dan kurangnya reaksi dapat dikaitkan dengan penurunan korelasi antara Dolar AS dan BTC. Tapi setelah lebih dari sebulan bergerak sideways, harga Bitcoin bisa mengalami lonjakan volatilitas setelah rilis IHK.
Harga Bitcoin dan Dua Langkah Selanjutnya
Harga Bitcoin saat ini berada di sekitar $29.236 dan mengincar kenaikan hingga $30.340. Level tersebut penting karena bertepatan dengan titik tengah penurunan 9% baru-baru ini dan ketidakseimbangan yang terbentuk selama penurunan ini.
Kenaikan jangka pendek ini akan memungkinkan penjual untuk membuka posisi jual baru sebelum harga Bitcoin akhirnya jatuh ke level-level support utama masing-masing di $28.138, $27.330, dan $26.761.
Grafik 4-jam BTC/USDT
Angka IHK yang lebih tinggi akan mendukung kenaikan suku bunga dari The Fed. Suku bunga yang lebih tinggi akan mengindikasikan Dolar AS lebih kuat, yang biasanya bearish untuk aset-aset berisiko seperti saham atau Bitcoin. Sejak awal tahun 2022, Dolar AS dan peristiwa-peristiwa ekonomi makro lainnya telah memainkan peran penting dalam mengendalikan harga Bitcoin.
Namun akhir-akhir ini, korelasi antara Dolar AS dan harga Bitcoin mengalami penurunan. Oleh karena itu, rilis Nonfarm Payrolls AS pada bulan Juli berdampak kecil pada BTC. Selain itu, kurangnya volatilitas telah mendorong investor dari platform-platform terpusat ke platform-platform terdesentralisasi, yang telah memicu lonjakan besar-besaran di musim alt dalam altcoin-altcoin on-chain.
Berita Terkait
-
Bitcoin Mungkin Jatuh 15% Sebelum $40.000, $50.000 atau Rekor Tertinggi Baru Sepanjang Masa