USD/JPY Hadapi Tekanan di Sekitar 144,00 saat Investor Berharap Intervensi Sembunyi-Sembunyi dari BoJ
- USD/JPY telah merasakan tekanan jual di sekitar 144,00, namun sisi atas tampaknya disukai.
- Sentimen pasar telah berubah suram karena investor semakin berhati-hati menjelang musim hasil kuartal kedua.
- Jajak pendapat dari Reuters menunjukkan bahwa para pejabat BoJ dapat melakukan intervensi jika USD/JPY naik ke 145,00.
Pasangan USD/JPY telah menghadapi tekanan jual di dekat resistance krusial 144,00 di akhir sesi London. Aset telah turun sedikit, namun, bias ke atas masih solid karena Indeks Dolar AS (DXY) didukung dengan baik di sekitar 102,50 jelang data Pesanan Barang Tahan Lama Amerika Serikat.
S&P500 futures telah memangkas sebagian besar kenaikan karena selera risiko para pelaku pasar telah berkurang secara dramatis. Sentimen pasar telah berubah suram karena investor semakin berhati-hati menjelang musim hasil kuartal kedua. Komunitas investor tidak yakin dengan keuntungan perusahaan karena saham-saham teknologi diprakirakan akan memberikan panduan yang lemah karena suku bunga yang lebih tinggi oleh Federal Reserve (The Fed) sementara Pendapatan Bunga Bersih/Net Interest Income (NII) untuk bank-bank dapat tetap berada di bawah tekanan karena kondisi kredit yang ketat.
Indeks Dolar AS (DXY) secara konsisten menunjukkan kinerja tanpa-arah menjelang data Pesanan Barang Tahan Lama AS. Menurut laporan pendahuluan, data ekonomi terlihat turun 1,0% dibandingkan ekspansi 1,1%. Pesanan Barang Tahan Lama tidak termasuk pertahanan terlihat stagnan dibandingkan kontraksi 0,7%. Imbal hasil yang ditawarkan pada obligasi Pemerintah AS 10-tahun turun tajam ke dekat 3,72%.
Sementara itu, Yen Jepang secara luas menghadapi tekanan karena Bank of Japan (BoJ) akan melanjutkan kebijakan ultra-dovish. Depresiasi tajam dalam Yen Jepang telah mendorong harapan intervensi sembunyi-sembunyi dari BoJ. Jajak pendapat dari Reuters menunjukkan bahwa para pejabat BoJ dapat melakukan intervensi jika USD/JPY naik ke 145,00. Selain itu, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan bahwa dia “akan merespons dengan tepat jika pergerakan FX menjadi berlebihan.”