Harga Emas Mencetak Terendah Baru Lima Minggu Jelang Penjualan Ritel
- Harga Emas menunjukkan kinerja yang lemah di tengah penguatan Dolar AS.
- Inflasi Amerika Serikat tumbuh pada laju stabil 0,2% di bulan Juli di tengah harga sewa yang lebih tinggi.
- The Fed diprakirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan September.
Harga Emas (XAU/USD) melanjutkan kinerja suramnya di tengah penghambat dari Dolar AS yang kuat dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS yang lebih tinggi. Logam mulia tetap di bawah tekanan karena inflasi konsumen dan produsen tumbuh moderat pada bulan Juli tetapi gagal meningkatkan peluang pengetatan kebijakan lebih lanjut dari Federal Reserve (The Fed).
Kenaikan bulanan 0,2% dalam Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat pada bulan Juli sejalan dengan tingkat inflasi tahunan yang disyaratkan The Fed 2%, yang membuat para pembuat kebijakan merasa nyaman. Kenaikan inflasi konsumen, terutama didorong oleh sewa yang lebih tinggi, dapat memungkinkan The Fed menurunkan suku bunga dan berkontribusi meredakan kekhawatiran resesi. Minggu ini, pergerakan harga Emas kemungkinan akan dipandu oleh data Penjualan Ritel AS untuk bulan Juli, yang akan dipublikasikan pada hari Selasa pukul 12:30 GMT (19:30 WIB).
Intisari Penggerak Pasar Harian: Harga Emas Turun karena Greenback Menguat
- Harga Emas tampaknya akan turun menuju support penting $1.900 di tengah penguatan Dolar AS meskipun ada fakta bahwa Federal Reserve diprakirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan September.
- Indeks Dolar AS (DXY) meraih tertinggi baru lima minggu di sekitar 103,00an karena sentimen pasar tetap hati-hati setelah ekuitas AS menjadi mahal.
- Harga Emas juga tetap di bawah tekanan karena imbal hasil obligasi AS lebih tinggi, dengan imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun melayang di sekitar 4,16%.
- Pada bulan Juli, inflasi konsumen maupun produsen AS pulih meskipun kebijakan moneter ketat dan kondisi kredit ketat dari bank-bank komersial AS.
- Meskipun rebound, inflasi konsumen AS tumbuh pada laju yang lebih lambat dari prakiraan karena harga sewa yang lebih tinggi diimbangi oleh penurunan harga mobil bekas.
- Sekitar 90% kontribusi terhadap inflasi didorong oleh harga hunian yang lebih tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa The Fed tidak perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut karena harga barang tahan lama dan tidak tahan lama masih turun.
- Tidak ada lagi kenaikan suku bunga jelas mengurangi kekhawatiran resesi di Amerika Serikat.
- Indeks Harga Produsen (IHP) AS naik 0,3% di Juli dalam bulan pelaporan, lebih tinggi dari ekspektasi 0,2%, karena biaya jasa pulih pada laju tercepat dalam hampir setahun. Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa harga barang tidak termasuk harga minyak dan makanan tetap tidak berubah.
- Terlepas dari rebound dalam IHK dan IHP AS, mempertahankan suku bunga kemungkinan akan dipertimbangkan oleh para pembuat kebijakan The Fed karena laju inflasi bulanan Juli sejalan dengan tingkat yang diinginkan The Fed 2%.
- Ekspektasi inflasi konsumen untuk lima tahun ke depan melemah ke 2,9% di Agustus, lebih rendah dari ekspektasi dan prakiraan sebelumnya 3,0% karena bank sentral diprakirakan akan mempertahankan suku bunga tinggi untuk periode yang lebih lama, menurut data dari survei Sentimen Konsumen University of Michigan.
- Sementara itu, indeks pendahuluan Sentimen Konsumen Michigan merosot ke 71,2 dari 71,6 di bulan Juli tetapi tetap di atas prakiraan 71,0.
- "Secara umum, konsumen merasakan sedikit perbedaan material dalam lingkungan ekonomi dari bulan lalu, tetapi mereka melihat perbaikan substansial dibandingkan hanya tiga bulan lalu," kata Joanne Hsu, direktur survei University of Michigan.
- Setelah data inflasi The Fed, investor mengalihkan fokus mereka ke data Penjualan Ritel AS untuk bulan Juli. Penjualan ritel diprakirakan tumbuh 0,4% di bulan Juli, mempercepa laju dari kenaikan 0,2% yang tercatat di bulan Juni. Kinerja serupa diprakirakan muncul dalam penjualan ritel tidak termasuk mobil.
Analisis Teknis: Harga Emas Menyentuh Level Terendah Sejak Juli
Harga Emas turun secara konsisten dan diprakirakan akan menguji support angka bulat $1.900,00. Logam mulia turun tajam karena Exponential Moving Averages (EMA) 20 dan 50-hari menghasilkan persilangan bearish. Relative Strength Index (RSI) (14) tergelincir di bawah 40,00. Tidak adanya sinyal divergensi dan oversold dalam RSI (14) mengindikasikan lebih banyak pelemahan di depan. Harga Emas membentuk candlestick Inverted Hammer berturut-turut. Penembusan di bawah support $1.910,00 mungkin memicu sell-off baru.