AS: Klaim Tunjangan Pengangguran Awal Turun menjadi 221 Ribu Minggu Lalu

  • Klaim Tunjangan Pengangguran Awal turun menjadi 221 Ribu dibandingkan pekan sebelumnya.
  • Klaim Tunjangan Pengangguran Lanjutan meningkat menjadi 1,956 Juta.

Menurut laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS (Department of Labor/DOL) yang dirilis pada hari Kamis, jumlah warga AS yang mengajukan aplikasi baru untuk asuransi pengangguran turun menjadi 221 Ribu untuk pekan yang berakhir 12 Juli. Angka terbaru ini lebih rendah dari prakiraan awal dan angka yang direvisi dari pekan sebelumnya, yang tercatat 228 Ribu setelah disesuaikan dari 227 Ribu.

Laporan tersebut menunjukkan tingkat pengangguran yang diasuransikan yang disesuaikan secara musiman sebesar 1,3%. Selain itu, rata-rata empat minggu menurun sebesar 6.250 Ribu, membawa angka tersebut turun menjadi 229,5 Ribu dari rata-rata yang direvisi dari pekan sebelumnya.

Lebih lanjut, Klaim Tunjangan Pengangguran Lanjutan naik sebesar 2 Ribu mencapai 1,956 Juta untuk pekan yang berakhir 5 Juli.

Reaksi Pasar

Greenback mempertahankan perdagangannya dekat dengan level tertinggi harian setelah rilis data, membalikkan kerugian pada hari Rabu dan memotivasi Indeks Dolar AS (DXY) untuk berfluktuasi di sekitar kisaran 98,80-98,90.

Pertanyaan Umum Seputar Ketenagakerjaan

Kondisi pasar tenaga kerja merupakan elemen kunci untuk menilai kesehatan ekonomi dan dengan demikian menjadi pendorong utama penilaian mata uang. Tingkat ketenagakerjaan yang tinggi, atau tingkat pengangguran yang rendah, memiliki implikasi positif bagi pengeluaran konsumen dan dengan demikian pertumbuhan ekonomi, yang mendorong nilai mata uang lokal. Selain itu, pasar tenaga kerja yang sangat ketat – situasi di mana terdapat kekurangan pekerja untuk mengisi posisi yang kosong – juga dapat memiliki implikasi pada tingkat inflasi dan dengan demikian kebijakan moneter karena pasokan tenaga kerja yang rendah dan permintaan yang tinggi menyebabkan upah yang lebih tinggi.

Laju pertumbuhan upah dalam suatu perekonomian menjadi kunci bagi para pembuat kebijakan. Pertumbuhan upah yang tinggi berarti rumah tangga memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan, yang biasanya menyebabkan kenaikan harga barang-barang konsumsi. Berbeda dengan sumber inflasi yang lebih fluktuatif seperti harga energi, pertumbuhan upah dipandang sebagai komponen utama inflasi yang mendasar dan berkelanjutan karena kenaikan gaji tidak mungkin dibatalkan. Bank-bank sentral di seluruh dunia memperhatikan data pertumbuhan upah dengan saksama ketika memutuskan kebijakan moneter.

Bobot yang diberikan masing-masing bank sentral terhadap kondisi pasar tenaga kerja bergantung pada tujuannya. Beberapa bank sentral secara eksplisit memiliki mandat yang terkait dengan pasar tenaga kerja di luar pengendalian tingkat inflasi. Federal Reserve AS (The Fed), misalnya, memiliki mandat ganda untuk mempromosikan lapangan kerja maksimum dan harga yang stabil. Sementara itu, mandat tunggal Bank Sentral Eropa (ECB) adalah untuk menjaga inflasi tetap terkendali. Namun, dan terlepas dari mandat apa pun yang mereka miliki, kondisi pasar tenaga kerja merupakan faktor penting bagi para pengambil kebijakan mengingat signifikansinya sebagai tolok ukur kesehatan ekonomi dan hubungan langsungnya dengan inflasi.

Bagikan: Pasokan berita