Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Turun ke Dekat $37 Jelang Risalah Rapat FOMC, Simposium Jackson Hole

  • Harga Perak turun ke dekat $37,00 di tengah spekulasi bahwa Ketua The Fed, Powell, akan mendukung mempertahankan suku bunga tetap di Simposium JH.
  • Para investor memprakirakan The Fed akan memotong suku bunga pada pertemuan bulan September.
  • Harga Perak diperdagangkan di dalam formasi Descending Triangle pada grafik waktu harian.

Harga Perak (XAG/USD) diperdagangkan 0,6% lebih rendah ke dekat $37,00 selama perdagangan sesi Eropa pada hari Rabu. Logam putih menghadapi tekanan jual karena para investor memprakirakan Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, akan menegaskan panduan kebijakan moneter yang restriktif dalam pernyataannya di Simposium Jackson Hole (JH) pada hari Jumat.

Dalam pertemuan kebijakan bulan Juli, Jerome Powell mengarahkan pendekatan "tunggu dan lihat" di tengah kurangnya kejelasan mengenai kemungkinan konsekuensi tarif terhadap inflasi dan ekonomi.

"Mengingat ambang yang relatif tinggi untuk dipenuhi oleh Powell, ada sedikit risiko yang sudah terintegrasi ke dalam pasar bahwa dia condong ke sisi hawkish dan mengilangkan dukungan untuk para investor," kata para analis di Capital.com, seperti dilaporkan Reuters.

Pemeliharaan sikap kebijakan moneter yang restriktif oleh The Fed menjadi pertanda buruk bagi aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil, seperti Perak.

Sementara itu, para pedagang melihat kemungkinan hampir 85% bahwa The Fed akan memotong suku bunga pada pertemuan bulan September, menurut alat FedWatch CME.

Dalam sesi hari Rabu, para investor akan fokus pada risalah Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) dari pertemuan bulan Juli, yang akan diterbitkan pada pukul 18:00 GMT. Dalam pertemuan bulan Juli, The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah di kisaran 4,25%-4,50%.

Analisis Teknis Perak

Harga Perak merosot ke dekat $37,00 pada hari Rabu. Logam putih menunjukkan kontraksi volatilitas yang tajam akibat formasi Descending Triangle pada grafik waktu harian. Support horizontal dari pola grafik yang disebutkan di atas diplot dari level terendah 7 Juli di sekitar $36,16, sementara batas miring ke bawah berasal dari level tertinggi 23 Juli di dekat $39,53.

Aset meluncur di bawah Exponential Moving Average (EMA) 20-hari, yang diperdagangkan di sekitar $37,77, mengindikasikan bahwa tren jangka pendek telah menjadi tidak pasti.

Relative Strength Index (RSI) 14-hari berosilasi dalam kisaran 40,00-60,00, mengindikasikan keraguan di antara para pelaku pasar.

Melihat ke bawah, level terendah 24 Juni di $35,28 akan berfungsi sebagai support utama untuk pasangan ini. Di sisi atas, titik tertinggi 23 Juli di dekat $39,53 akan menjadi rintangan penting untuk pasangan ini.

Grafik Harian Perak

 


(Berita ini dikoreksi pada 20 Agustus pukul 12:08 GMT untuk menyatakan bahwa Risalah FOMC untuk pertemuan bulan Juli akan diterbitkan pada pukul 18:00 GMT, bukan 12:30 GMT (19:30 WIB).)


Pertanyaan Umum Seputar Perak

Perak adalah logam mulia yang banyak diperdagangkan di kalangan investor. Secara historis, perak telah digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Meskipun kurang populer dibandingkan Emas, investor dapat beralih ke Perak untuk mendiversifikasi portofolio investasi mereka, untuk nilai intrinsiknya atau sebagai lindung nilai potensial selama periode inflasi tinggi. Para investor dapat membeli Perak fisik, dalam bentuk koin-koin atau batangan, atau memperdagangkannya melalui sarana seperti Dana yang Diperdagangkan di Bursa, yang melacak harganya di pasar internasional.

Harga Perak dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat membuat harga Perak meningkat karena statusnya sebagai tempat berlindung yang aman, meskipun pada tingkat yang lebih rendah daripada Emas. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Perak cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah. Pergerakannya juga bergantung pada bagaimana Dolar AS (USD) berperilaku karena aset tersebut dihargai dalam dolar (XAG/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Perak tetap stabil, sedangkan Dolar yang lemah cenderung mendorong harga naik. Faktor lain seperti permintaan investasi, pasokan pertambangan – Perak jauh lebih melimpah daripada Emas – dan tingkat daur ulang juga dapat memengaruhi harga.

Perak banyak digunakan dalam industri, khususnya di sektor-sektor seperti elektronik atau energi surya, karena memiliki salah satu konduktivitas listrik tertinggi dari semua logam – lebih dari Tembaga dan Emas. Lonjakan permintaan dapat meningkatkan harga, sementara penurunan cenderung menurunkannya. Dinamika ekonomi AS, Tiongkok, dan India juga dapat berkontribusi pada perubahan harga: bagi AS dan khususnya Tiongkok, sektor industri besar mereka menggunakan Perak dalam berbagai proses; di India, permintaan konsumen terhadap logam mulia ini yang digunakan dalam perhiasan juga memainkan peran penting dalam menentukan harga.

Harga Perak cenderung mengikuti pergerakan Emas. Ketika harga Emas naik, Perak biasanya mengikutinya, karena statusnya sebagai aset-aset safe haven serupa. Rasio Emas/Perak, yang menunjukkan jumlah ons Perak yang dibutuhkan untuk menyamakan nilai satu ons Emas, dapat membantu menentukan valuasi relatif antara kedua logam tersebut. Beberapa investor mungkin menganggap rasio yang tinggi sebagai indikator bahwa Perak dinilai terlalu rendah, atau Emas dinilai terlalu tinggi. Sebaliknya, rasio yang rendah mungkin menunjukkan bahwa Emas dinilai terlalu rendah relatif terhadap Perak.

 

Bagikan: Pasokan berita