Minyak Melonjak Karena Ekspor Bahan Bakar Rusia Turun ke Terendah 15-Bulan
- Minyak (WTI) diperdagangkan di $79,86 dan kemungkinan besar akan ditutup kembali di atas $80.
- Penguatan Dolar AS mulai terjadi di pasar menjelang pidato Powell pada Jumat ini.
- Penurunan mengejutkan dari hari Rabu terlihat akan berlanjut pada hari Kamis dan Jumat.
Harga minyak menjauhi terendah karena double bottom terbentuk akibat penurunan besar yang terjadi pada data minyak pada Rabu lalu. Harga Minyak Mentah WTI telah membentuk double bottom di $77,53 dengan aksi harga pada hari Rabu dan Kamis memantul dari level tersebut. Pagi ini berita dari Rusia mendorong harga kembali naik karena tiba-tiba pasokan ke pasar mulai sedikit melambat.
Minyak mentah akan menutup minggu ini dengan data Jumlah Rig Minyak AS Baker Hughes. Pekan lalu, 520 rig merupakan yang terendah sejak Februari 2022. Meskipun Franklin tidak benar-benar menimbulkan ancaman terhadap wilayah Texas, penurunan lebih lanjut dalam data jumlah rig dapat mendukung pergerakan harga minyak mentah.
Pada saat penulisan, harga Minyak Mentah (WTI) diperdagangkan di $79,98 per barel dan Minyak Brent di $83,98.
Berita dan Penggerak Pasar Minyak
- Pada pukul 14:00 GMT (21:00 WIB), banyak berita yang diprakirakan berasal dari Simposium Jackson Hole: Sekitar pukul 14:00, Ketua The Fed AS Jerome Powell akan memberikan pidato utamanya. Berikutnya pada pukul 15:00 GMT (22:00 WIB), Patrick Harker dari The Fed akan berbicara bersama Loretta Mester. Pada pukul 18:00 GMT (01:00 WIB), Austan Goolsbee dari The Fed akan mengambil alih pidato. Setengah jam kemudian, Loretta Mester dari The Fed akan berbicara lagi pada pukul 18:30 (01:30 WIB). Untuk menutup minggu ini, Christine Lagarde dari European Central Bank (ECB) akan berbicara pada pukul 21:00 GMT (04:00 WIB).
- Data Jumlah Rig Minyak AS mingguan Baker Hughes untuk minggu ini akan dirilis pada pukul 17:00 GMT (00:00 WIB). Angka terakhir di 520 merupakan kontraksi lainnya dan merupakan terendah sejak Februari 2022. Penurunan lebih lanjut dalam data jumlah rig dapat menyebabkan kenaikan harga minyak mentah karena pasokan produksi AS terlihat semakin memburuk.
- Gangguan dengan kemungkinan 70% menjadi topan diprakirakan akan mencapai Florida pada minggu depan.
- AS mempertimbangkan pelonggaran sanksi minyak Venezuela sebagai imbalan atas perbaikan demokrasi menjelang pemilu tahun depan.
- Ekspor bahan bakar Rusia menuju titik terendah dalam 15 bulan di tengah meningkatnya permintaan domestik.
- Minyak mentah berat Kanada melemah karena perluasan pipa TMX menghadapi kemungkinan penundaan.
- Para pejabat AS telah mengakui bahwa mereka dan Iran memiliki kesepakatan informal yang rahasia mengenai aliran minyak antara kedua negara.
Analisa Teknikal Minyak: Belum Keluar dari Kesulitan
Harga Minyak naik dengan Relative Strength Index (RSI) menjauh dari level pertengahan 50. Kenaikan terjadi setelah harga dasar ditemukan dekat $77,57 mulai hari Rabu dan seterusnya. Pengurangan cadangan minyak secara mengejutkan sebesar lebih dari 6 juta barel yang dipublikasikan pada hari Rabu telah memicu kenaikan teknis karena permintaan diprakirakan akan meningkat sementara pasokan terus menurun dengan harga minyak Rusia mencapai pasar pada volume terendah dalam 15 bulan.
Untuk sisi atas, $81,68, tertinggi Senin, adalah level yang harus dikalahkan untuk memicu tren naik kecil. Jika WTI melanjutkan kinerja higher lows dan higher high, tekanan dapat meningkat menuju $82. Untuk mencetak harga tertinggi baru bulanan, harga tertinggi pada pertengahan Agustus di $84,32 adalah harga yang harus dikalahkan ketika permintaan mengambil alih dan penawaran tidak dapat mengikuti.
Untuk sisi bawah, titik terendah temporer sedang terbentuk di sekitar $77,50 dan bertindak sebagai basis untuk minggu ini. Jika data Jumlah Rig Baker Hughes melonjak jauh lebih tinggi, diprakirakan terendah akan diuji karena lebih banyak pasokan yang akan tersedia. Setelah penjual berhasil melewati level kotak oranye tersebut, diprakirakan akan melihat lebih banyak penurunan menuju $74 sebelum menemukan support yang cukup untuk memperlambat sell-off.
MINYAK AS WTI (Grafik Harian)