USD/CAD Kesulitan Melampaui 1,3600 di Tengah Optimisnya Harga Minyak
- USD/CAD konsolidasi karena membaiknya harga minyak mentah.
- Investor menunggu rilis data makroekonomi tingkat atas dari kedua negara.
- Otoritas Tiongkok mengurangi bea materai pada perdagangan saham; Minyak mentah WTI menguat.
USD/CAD bertahan di dekat 1,3600 untuk melanjutkan kenaikan beruntunnya, selama awal sesi Eropa pada hari Senin. Pasangan mata uang ini mengalami tekanan ke bawah karena melemahnya Dolar AS (DXY) serta membaiknya harga minyak mentah WTI di tengah sentimen pasar yang optimis menjelang rilis data ekonomi papan atas pada minggu ini termasuk Indeks Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditures (PCE) Inti, Klaim Pengangguran mingguan, Nonfarm Payrolls Amerika Serikat (AS) dan Produk Domestik Bruto (PDB) Kanada.
Beijing mengurangi bea materai pada perdagangan saham sebesar 0,1%, sebuah langkah yang berkontribusi pada arah positif harga minyak mentah. Sebelumnya, para investor melihat upaya-upaya Beijing sebelumnya untuk menstimulasi perekonomian sebagai sesuatu yang tidak efektif. Oleh karena itu, terdapat seruan kepada pihak berwenang Tiongkok untuk menerapkan langkah-langkah fiskal yang lebih bertarget dan selaras dengan kondisi perekonomian negara tersebut.
Minyak Mentah WTI diperdagangkan di sekitar $80,50 pada saat penulisan. Pembeli minyak saat ini fokus pada kunjungan empat hari Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo ke Beijing. Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk meningkatkan hubungan bisnis antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur Greenback melawan sejumlah mata uang, diperdagangkan di sekitar 104,10 tepat di bawah tertinggi dalam lebih dari dua bulan. Penurunan imbal hasil obligasi Pemerintah AS melemahkan Dolar AS (USD) karena sentimen hati-hati setelah Ketua Federal Reserve (The Fed) AS Jerome Powell menganjurkan untuk mendukung suku bunga "lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama".
Powell juga menggarisbawahi bahwa masih banyak kemajuan yang diperlukan untuk mencapai stabilitas harga. Mengingat ketidakpastian perekonomian yang ada, ia menekankan perlunya pengambilan keputusan yang fleksibel dan tangkas dalam membentuk kebijakan moneter.