AUD/USD Kesulitan Patahkan Penurunan Baru-Baru ini, Melayang di Sekitar 0,6470, Fokus pada Data AS
- AUD/USD mengalami kenaikan karena data makroekonomi Australia yang optimis.
- Makro beragam Tiongkok memberikan sedikit dukungan terhadap Dolar Australia (AUD).
- Para pedagang menunggu PCE Inti AS, untuk mencari wawasan baru terkait skenario inflasi negara tersebut.
AUD/USD diperdagangkan sideways di sekitar 0,6470 pada saat penulisan selama sesi Eropa hari ini. Pasangan mata uang ini mendapat dukungan ke atas karena Belanja Modal Swasta Australia yang optimis untuk kuartal kedua dan data ekonomi Tiongkok yang moderat yang dirilis pada hari Kamis, memberikan dukungan tambahan kepada pasangan AUD/USD. Seperti disebutkan, data melaporkan bahwa niat belanja modal Australia naik ke 2,8%, dibandingkan prakiraan 1,2% dan sebelumnya 2,4%.
Selain itu, data IMP Manufaktur NBS Tiongkok bulan Agustus menunjukkan perbaikan. Angkanya di 49,7 dibandingkan dengan konsensus pasar 49,24 dan 49,3 sebelumnya. Sedangkan IMP Non-Manufaktur turun ke 51,0, lebih buruk dari prakiraan 51,1. Indeks melaporkan 51,5 pada bulan Juli.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kinerja Dolar AS (USD) melawan enam mata uang utama lainnya, diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 103,40 pada saat penulisan. Greenback mengalami tekanan ke bawah karena banyaknya data ekonomi AS yang mengecewakan dan mundurnya imbal hasil obligasi Pemerintah AS. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10-tahun melanjutkan penurunannya. Harga spot diperdagangkan di 4,10%, melanjutkan tren menurun selama empat hari berturut-turut.
Seperti disebutkan, Ketenagakerjaan Nasional ADP AS melaporkan penurunan tajam dalam jumlah pekerjaan yang dihasilkan pada bulan Agustus. Data menunjukkan 177 ribu lapangan kerja baru ditambahkan ke dalam perekonomian dibandingkan dengan 371 ribu lapangan kerja yang dihasilkan pada bulan Juli. Pasar memprakirakan penambahan 195 ribu lapangan kerja baru. Selain itu, Produk Domestik Bruto (PDB) pendahuluan di 2,1% dibandingkan prakiraan 2,4%.
Investor kemungkinan akan memantau data AS yang dijadwalkan akan dirilis pada hari Kamis, mencari petunjuk lebih lanjut terkait prospek inflasi di negara tersebut. Kumpulan data ini mencakup Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditures (PCE) Inti – Indeks Harga (Bulanan), dan Klaim Pengangguran Awal (25 Agustus). Bersamaan dengan itu, Pendapatan Per Jam Rata-Rata (MoM) dan Nonfarm Payrolls (Agustus) akan dirilis pada hari Jumat.