GBP/USD Pulih dari Penurunan Baru-baru Ini, Tetap di Bawah 1,2500
- GBP/USD menghentikan penurunan akibat kemunduran Greenback.
- Data tenaga kerja AS yang kuat mendukung dalam menopang Dolar AS (USD).
- Para investor mengharapkan bahwa akhir dari fase pengetatan kebijakan BoE dapat menekan Pound Sterling (GBP).
GBP/USD menghentikan penurunan tiga hari beruntun, diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 1,2490 selama sesi Asia pada hari Jumat. Pasangan tersebut saat ini menemukan support sebagai hasil dari koreksi Dolar AS (USD) setelah kenaikan tiga hari berturut-turut. Koreksi ini dapat dikaitkan dengan penurunan imbal hasil obligasi AS, dengan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun menjadi 4,22%, menandai penurunan 1,36% sejak hari sebelumnya.
Data ketenagakerjaan yang dirilis pada hari Kamis dari Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa per 1 September, Klaim Pengangguran Awal AS berada di angka 216 ribu, menunjukkan penurunan dari angka sebelumnya sebesar 229 ribu. Angka ini lebih baik dari ekspektasi kenaikan sebesar 234 ribu. Selain itu, pada kuartal kedua (Q2), Biaya Unit Buruh AS naik menjadi 2,2%, naik dari sebelumnya 1,6%, yang bertentangan dengan ekspektasi tetap konsisten.
Namun, Dolar AS (USD) terus mendapatkan kekuatan dari serangkaian data ekonomi positif yang sedang berlangsung mengenai kondisi ekonomi AS. Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kinerja Greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, saat ini diperdagangkan di kisaran 104,90, meskipun di bawah level tertinggi yang dicapai pada hari Kamis sejak bulan April.
Federal Reserve AS (Fed) siap untuk mempertahankan kenaikan suku bunga dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, terdapat ekspektasi bahwa The Fed akan memberlakukan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan bulan November dan Desember. Sikap hawkish ini memberi dukungan substansial untuk memperkuat Dolar AS (USD).
Di sisi lain, keyakinan bahwa Bank of England (BoE) mendekati akhir dari fase pengetatan kebijakannya dapat menekan ke bawah Poundsterling (GBP) dan membatasi potensi kenaikan pasangan GBP/USD.
Namun, Gubernur BoE Andrew Bailey menyampaikan kepada anggota parlemen pada hari Rabu bahwa bank sentral mendekati akhir dari serangkaian kenaikan suku bunga. Namun, ia memperingatkan bahwa biaya pinjaman masih dapat mengalami kenaikan tambahan karena inflasi yang terus tinggi.