Pasar Saham Asia: Perdagangan Beragam, Ueda BoJ Dorong Penguatan JPY

Bagikan:
  • Sebagian besar saham-saham Tiongkok diperdagangkan di wilayah positif di tengah-tengah tanda-tanda meredanya tekanan deflasi di Tiongkok.
  • Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda menyatakan bahwa bank sentral saat ini akan berada pada "jalan keluar yang tenang."
  • Para pelaku pasar menanti data Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) untuk bulan Agustus.

Pasar saham Asia diperdagangkan bervariasi pada hari Senin menjelang data inflasi utama AS. Para pelaku pasar akan mengambil isyarat dari data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS pada hari Jumat setelah data Tenaga Kerja yang optimis pekan lalu meyakinkan narasi suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama di AS.

Pada saat berita ini ditulis, Shanghai di Tiongkok melonjak 0,57% menjadi 3.134, Indeks Komponen Shenzhen naik 0,44% menjadi 10.326, Hang Sang di Hong Kong turun 1,68% menjadi 17.896, Kospi di Korea Selatan menguat 0,06% dan Nikkei di Jepang turun 0,55%.

Sebagian besar saham-saham Tiongkok diperdagangkan di wilayah positif di tengah-tengah tanda-tanda meredanya tekanan deflasi di Tiongkok. Namun, Indeks Hang Seng Hong Kong mengalami penurunan karena para investor khawatir akan krisis sektor properti. Biro Statistik Nasional mengungkapkan pada hari Sabtu bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) Tiongkok untuk bulan Agustus berada di 0,1% YoY versus penurunan 0,3% pada pembacaan sebelumnya, lebih buruk dari ekspektasi kenaikan 0,2%. Angka bulanan berada di 0,3%, seperti yang diharapkan. Terakhir, Indeks Harga Produsen (IHP) turun 3,0% YoY dari penurunan 4,4% di bulan Juli dan sejalan dengan prakiraan.

Di Jepang, Yen Jepang (JPY) menguat dan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi sejak Januari 2014. Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda menyatakan dalam sebuah wawancara pada hari Senin bahwa bank sentral sekarang akan berada di "jalan keluar yang tenang," karena BoJ berusaha untuk menghindari dampak besar pada pasar. Para pembuat kebijakan juga mengatakan bahwa BoJ akan memiliki bukti yang cukup pada akhir tahun ini untuk mengevaluasi apakah suku bunga harus tetap negatif.

Para pelaku pasar menanti rilis Indeks Harga Konsumen AS untuk bulan Agustus dan Penjualan Ritel pada hari Rabu dan Kamis. Selain itu, data Penjualan Ritel dan Produksi Industri Tiongkok yang akan dirilis pada hari Jumat dapat memicu volatilitas di pasar.

Bagikan: Pasokan berita