USD/JPY Kesulitan untuk Rebut Kembali 150,00 karena Kekhawatiran Intervensi BoJ Tetap Ada
- USD/JPY gagal merebut kembali 150,00 untuk saat ini karena profit-taking menghantam Dolar AS, kenaikan lebih lanjut tampaknya lebih disukai.
- Daya tarik yang lebih luas terhadap Dolar AS masih bersifat bullish di tengah ketahanan ekonomi AS dan sikap hawkish The Fed.
- Yen Jepang mungkin akan menguat jika BoJ melakukan intervensi.
Pasangan USD/JPY menghadapi sell-off nominal ketika mencoba untuk merebut kembali resistance psikologis di 150,00 pada hari Kamis. Aset ini sedikit terkoreksi, mengikuti jejak Indeks Dolar AS (DXY), yang menghadapi likuidasi jangka panjang setelah mencetak tertinggi baru 10-bulan di 106,80.
S&P500 futures menghasilkan beberapa kenaikan di sesi London, menggambarkan beberapa perbaikan dalam selera risiko para pelaku pasar. Ekuitas AS berakhir datar pada hari Rabu di tengah kehati-hatian terhadap prospek suku bunga Federal Reserve (The Fed). Indeks Dolar AS (DXY) terkoreksi secara bertahap ke dekat 106,30 setelah gagal mempertahankan rally.
Daya tarik yang lebih luas terhadap Dolar AS masih bersifat bullish karena perekonomian Amerika Serikat memiliki ketahanan akibat menurunnya inflasi, pertumbuhan tenaga kerja stabil, dan belanja konsumen kuat. Berbeda dengan negara-negara G7 lainnya, yang sedang kesulitan untuk mendapatkan pijakan yang kokoh karena ketidakmampuan mereka dalam mengatasi konsekuensi dari kenaikan suku bunga oleh para bankir bank sentral.
Perekonomian AS telah menunjukkan keunggulan dalam pasar tenaga kerja, permintaan rumah tangga, dan inflasi, namun IMP Manufakturnya mengalami kontraksi secara konsisten selama 10 bulan terakhir. Investor mengantisipasi pemulihan aktivitas pabrik di masa depan karena pesanan untuk barang-barang inti meningkat secara mengejutkan di bulan Agustus. Pesanan Barang Tahan Lama naik 0,2% sementara investor mengantisipasi penurunan 0,5%. Pada bulan Juli, Pesanan mengalami penurunan tajam 5,6%.
Yen Jepang mungkin menguat karena potensi intervensi Bank of Japan (BoJ). Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki menegaskan kembali pada hari Kamis, dia tidak akan mengesampingkan langkah apa pun untuk merespons jika terjadi volatilitas nilai tukar yang berlebihan. Dia lebih lanjut menambahkan, otoritas mengawasi dengan cermat pergerakan FX dengan rasa urgensi.