Indonesia: Tanda-Tanda Disinflasi Lebih Lanjut Muncul di September – UOB
Ekonom Enrico Tanuwidjaja dan Ekonom Junior Agus Santoso di UOB Group menilai angka-angka inflasi Indonesia yang baru-baru ini dipublikasikan.
Poin-Poin Penting
Inflasi utama Indonesia di bulan September turun ke 2,3% y/y dibandingkan 3,3% di bulan Agustus didukung oleh lebih rendahnya inflasi di hampir semua komponen, kecuali makanan & minuman (F&B) dan infokom. Pembatasan pasokan mendorong harga beras, bawang putih, daging ayam, ikan, dan komoditas-komditas pangan lainnya lebih tinggi pada bulan September. Selain itu, gangguan pada rantai pasokan beras global akibat pembatasan ekspor oleh beberapa eksportir beras telah menyebabkan inflasi pangan lebih tinggi pada bulan September.
Data inflasi bulan September memperkuat pandangan kami bahwa inflasi 2023 akan lebih rendah dari prakiraan sebelumnya. Kami menurunkan prakiraan inflasi 2023 dari 3,8% y/y menjadi 3,6% (2022: 4,2%) karena penurunan inflasi harga inti dan harga yang diatur pemerintah (administered price) yang lebih cepat dari prakiraan. Namun, kami tidak mengesampingkan risiko bahwa depresiasi rupiah baru-baru ini berpotensi menambah kenaikan inflasi pada kuartal keempat 2023.