Thailand: Inflasi Turun Lebih Lanjut di Bulan September – UOB

Bagikan:

Ekonom UOB Group Enrico Tanuwidjaja dan Ekonom Sathit Talaengsatya menilai angka inflasi di Thailand yang baru saja dipublikasikan.

Poin-Poin Penting yang perlu Diperhatikan

Inflasi umum Thailand di bulan September melambat lebih lanjut menjadi 0,3% y/y dibandingkan dengan 0,88% y/y di bulan Agustus, terutama didorong oleh penurunan harga makanan dan non-makanan. Secara tahun berjalan, inflasi umum naik 1,82% y/y. Inflasi inti juga sedikit menurun menjadi 0,63% y/y dari 0,79% y/y di bulan Agustus. Secara year-to-date, inflasi inti meningkat 1,50% y/y. Inflasi umum telah berada di bawah kisaran target Bank of Thailand (BoT) sebesar 1-3% sejak Maret 2023.

Penurunan inflasi di bulan September secara signifikan disebabkan oleh subsidi pemerintah untuk biaya energi dan listrik untuk membantu meringankan biaya hidup. Selain itu, inflasi makanan dan minuman non-alkohol menjadi negatif untuk pertama kalinya dalam hampir 2 tahun terakhir, karena penurunan besar dalam harga bahan makanan.

Pemerintah memprakirakan bahwa tekanan inflasi akan terus menurun terutama karena penurunan harga pangan, langkah-langkah pemerintah untuk meringankan biaya hidup, tingkat suku bunga yang lebih tinggi, efek dasar yang tinggi pada tahun sebelumnya, sambil mencatat bahwa ada beberapa risiko kenaikan pada prospek, terutama permintaan domestik yang lebih kuat, harga energi global, dampak negatif dari fenomena El Nino. Perkembangan inflasi terakhir di bulan September mengkonfirmasi pandangan kami bahwa tekanan inflasi akan terus moderat, dan kami mempertahankan proyeksi inflasi umum sebesar rata-rata 1,6% pada tahun 2023 dan pemulihan ke rata-rata 2,6% pada tahun 2024.

Bagikan: Pasokan berita