Malaysia: Arus Keluar Portofolio Asing Meningkat di September – UOB

Bagikan:

Ekonom Senior Julia Goh dan Ekonom Loke Siew Ting di UOB Group mengulas arus Portofolio Asing terkini di Malaysia.

Poin-Poin Penting

Malaysia kembali mencatat arus keluar portofolio asing selama sebulan (Sep: MYR3,8 miliar), semata-mata karena arus keluar bersih dari surat utang Malaysia (Sep: MYR4,4 miliar) yang sepenuhnya mengimbangi arus masuk bersih ke ekuitas pada bulan ketiga (Sep: +MYR0,6 miliar ). Pada kuartal ketiga 2023, arus portofolio asing secara keseluruhan tetap positif meskipun lebih rendah di MYR4,0 miliar (kuartal kedua 2023: +MYR7,4 miliar, kuartal pertama 2023: +MYR9,5 miliar), terutama disebabkan oleh lebih rendahnya aliran masuk utang (kuartal ketiga 2023: +MYR1,8 miliar, kuartal kedua 2023: +MYR9,8 miliar). Arus masuk ekuitas asing mencatat arus masuk kuartalan tertinggi dalam 1½ tahun di MYR2,2 miliar (kuartal kedua 2023: -MYR2,3 miliar).

Cadangan devisa Bank Negara Malaysia (BNM) mengalami penurunan terbesar dalam 15 bulan sebesar USD2,4 miliar m/m menjadi USD110,1 miliar pada akhir September (akhir Agustus: -USD0,5 miliar m/m menjadi USD112,5 miliar). Posisi cadangan terakhir cukup untuk membiayai 5,1 bulan impor barang & jasa dan 1,0 kali total utang luar negeri jangka pendek. Posisi jual bersih BNM dalam FX swap menyempit sebesar USD1,4 miliar menjadi USD22,9 miliar pada akhir Agustus.

Kekhawatiran pasar terus berlanjut karena suku bunga AS yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama dan pembaruan risiko geopolitik menambah ketidakpastian. Imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun berada di 4,8% (dari 3,8% pada akhir kuartal kedua 2023) dan beberapa faktor pendorong yang mendorong kenaikan imbal hasil jangka panjang termasuk meningkatnya peluang kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25bp lagi di bulan November, peningkatan penerbitan utang, dan risiko penutupan pemerintah lagi yang semakin dekat batas waktu 17 November. Di lapangan, pengumuman penting adalah APBN 2024 pada Jumat ini (13 Oktober), yang diprakirakan menampilkan target defisit fiskal yang lebih rendah, rasionalisasi subsidi, peningkatan pendapatan, dan rekor belanja pembangunan.

Bagikan: Pasokan berita