USD/JPY Memangkas Penurunan Baru-Baru ini Dekat 149,00 di Tengah Sentimen Risiko Positif

Bagikan:
  • USD/JPY rebound karena sentimen risiko positif di tengah konflik Timur Tengah.
  • Yen Jepang gagal menanggapi pertimbangan BoJ soal revisi ke atas estimasi inflasi inti.
  • Pernyataan The Fed membuat investor meremehkan kemungkinan kenaikan suku bunga tambahan.

USD/JPY pulih dari penurunan yang tercatat di sesi sebelumnya, diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 149,00 selama sesi Eropa pada hari Selasa. Pasangan mata uang ini rebound karena pemulihan Dolar AS (USD).

Sentimen risiko positif di tengah konflik Timur Tengah dapat memberikan tekanan pada safe-haven Yen Jepang (JPY), yang muncul sebagai faktor signifikan yang memberikan dukungan kepada pasangan USD/JPY.

Pada Sabtu pagi, Hamas memulai serangan terhadap Israel menggunakan pasukan darat, udara, dan laut. Sebagai pembalasan, tentara Israel telah memulai respons yang kuat di Gaza, yang menandai konflik militer paling intens di wilayah tersebut hingga saat ini.

Bank of Japan (BoJ) dilaporkan sedang mempertimbangkan revisi lebih tinggi estimasi Indeks Harga Konsumen (IHK) inti tahun fiskal (TF) 2023/24 menjadi sekitar 3%, dibandingkan dengan prakiraan 2,5% yang dibuat pada bulan Juli, dilaporakan oleh kantor berita Kyodo pada hari Selasa.

Neraca Transaksi Berjalan Jepang yang disesuaikan secara non-musiman untuk bulan Agustus turun ke ¥2.279,7 miliar, dibandingkan dengan prakiraan ¥3.090,9 miliar dan sebelumnya ¥2.771,7 miliar. Kalender ekonomi Jepang untuk sisa minggu ini sangat sepi, dengan hanya data berdampak rendah yang dijadwalkan akan dirilis.

Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki menyatakan pada hari Selasa bahwa "pelemahan Yen saat ini sebagian disebabkan oleh perbedaan suku bunga." Suzuki juga menyebutkan bahwa Jepang akan memimpin pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara-negara maju Group of Seven (G7) pada 12 Oktober untuk membahas perang di Ukraina dan perekonomian dunia.

Indeks Dolar AS (DXY) dalam penawaran beli di sekitar 106,00, pada saat ini. Namun, Dolar AS tidak menyukai data Nonfarm Payroll AS yang lebih kuat yang dirilis pada hari Jumat.

Selain itu, depresiasi Dolar AS (USD) dapat dikaitkan dengan penurunan imbal hasil obligasi Pemerintah AS pada hari Senin, dengan imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun di 4,67% pada saat ini.

Selain itu, pernyataan yang dibuat oleh para pejabat Federal Reserve (The Fed) semalam menyebabkan investor meremehkan kemungkinan kenaikan suku bunga tambahan, sehingga berkontribusi terhadap penurunan lebih lanjut dalam imbal hasil obligasi AS. Akibatnya, perkembangan ini dianggap melemahkan kekuatan Greenback.

Presiden Fed Dallas Lori Logan menyatakan bahwa kebutuhan untuk menaikkan Fed funds rate mungkin berkurang, dan Wakil Ketua Fed Philip Jefferson mengakui pentingnya bank sentral untuk melanjutkan dengan hati-hati kenaikan tambahan apa pun dalam suku bunga kebijakan.

Fokus investor minggu ini terkait data ekonomi adalah pada angka inflasi, dengan Indeks Harga Produsen (IHP) pada hari Rabu, diikuti oleh risalah pertemuan FOMC dan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada hari Kamis.

level-level teknis USD/JPY

Tinjauan
Harga terakhir hari ini 148.96
Perubahan harian hari ini 0.46
Perubahan harian hari ini % 0.31
Pembukaan harian hari ini 148.5
 
Tren
SMA 20 Harian 148.51
SMA 50 Harian 146.65
SMA 100 Harian 143.84
SMA 200 Harian 138.53
 
Level
Tinggi Harian Sebelumnya 149.33
Rendah Harian Sebelumnya 148.44
Tinggi Mingguan Sebelumnya 150.16
Rendah Mingguan Sebelumnya 147.32
Tinggi Bulanan Sebelumnya 149.71
Rendah Bulanan Sebelumnya 144.44
Fibonacci Harian 38,2% 148.78
Fibonacci Harian 61,8% 148.99
Pivot Point Harian S1 148.18
Pivot Point Harian S2 147.87
Pivot Point Harian S3 147.3
Pivot Point Harian R1 149.07
Pivot Point Harian R2 149.65
Pivot Point Harian R3 149.96

 

 

Bagikan: Pasokan berita