Pasar Saham Asia: Indeks Regional Turun karena Kenaikan Harga Konsumen AS
- Pasar Asia turun secara keseluruhan setelah sesi AS yang lebih lemah pada hari Kamis.
- Data AS yang kuat mentekan pasar modal.
- Data Tiongkok yang suram mempengaruhi pasar regional secara keseluruhan.
Saham-saham Asia mengalami penurunan pada hari Jumat, yang mencerminkan penurunan dalam sentimen pasar, sementara Dolar tetap kuat. Pergeseran ini terjadi setelah kenaikan harga konsumen AS yang lebih tinggi dari prakiraan, yang telah memperkuat argumen bagi Federal Reserve (Fed) untuk mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Interaksi dari faktor-faktor ini berkontribusi pada dinamika yang berkembang di pasar keuangan, dengan para investor yang memantau dengan seksama implikasi-implikasinya terhadap keputusan-keputusan kebijakan moneter di masa depan.
Pada saat laporan ini ditulis, Indeks Komposit SSE Tiongkok turun 0,66% menjadi 3.088, Indeks Komponen Shenzhen turun menjadi 10.039, turun 1,27%, Nikkei 225 Jepang turun menjadi 32.268, turun 0,70%, Hang Seng Hong Kong turun 2,0%, KOSPI Korea turun menjadi 2.456, dan Indeks Tertimbang Taiwan turun 0,47%.
Saham-saham Tiongkok mengalami penurunan yang signifikan, dengan tekanan yang cukup besar di pasar, terutama didorong oleh data ekonomi Tiongkok yang menunjukkan bahwa harga konsumen Tiongkok tetap datar di bulan September.
Selain itu, harga-harga di tingkat pabrik di Tiongkok, meskipun masih mengalami penurunan, namun dengan laju yang lebih lambat. Indikator-indikator ini menunjukkan berlanjutnya tekanan deflasi dalam perekonomian Tiongkok, yang berkontribusi pada sentimen negatif di pasar saham.
Pada hari Jumat, produsen chip Taiwan, TSMC, mendapatkan perpanjangan keringanan dari Amerika Serikat (AS), yang memungkinkan perusahaan untuk terus memasok peralatan chip AS ke pabrik-pabriknya di Tiongkok. Perkembangan ini mencerminkan seluk-beluk rantai pasokan global dan pentingnya strategis teknologi dan produksi semikonduktor.
Indeks NIFTY 50 dan BSE SENSEX India turun sekitar 0,60% pada saat berita ini diturunkan. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan saham-saham teknologi informasi (TI) dan bank, yang berkontribusi pada penurunan pasar secara keseluruhan. Selain itu, sentimen investor juga dipengaruhi oleh kekhawatiran mengenai inflasi di Amerika Serikat (AS).
Sesi perdagangan semalam di AS menyaksikan ketiga indeks utama ditutup melemah. Penurunan ini dipicu oleh data inflasi AS yang lebih kuat dari prakiraan, yang kemungkinan menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor mengenai potensi dampak terhadap kebijakan moneter dan lanskap ekonomi yang lebih luas.
Fokus investor selanjutnya berpusat pada pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang dijadwalkan berbicara pada 19 Oktober. Waktu ini patut diperhatikan karena jatuh tepat sebelum periode blackout bank sentral AS, yang mendahului keputusan suku bunga berikutnya. Komentar Powell selama periode ini dicermati dengan seksama untuk mendapatkan wawasan tentang sikap kebijakan Fed.