EUR/JPY Menguat Mendekati 158,80 setelah Beberapa Komentar Gubernur BoJ Ueda

• EUR/JPY melanjutkan kenaikan beruntun untuk hari kedua berturut-turut.
• Data IHP Jerman menunjukkan penurunan harga di pasar primer.
• Gubernur BoJ Ueda menyebutkan bahwa bank sentral tetap berkomitmen untuk mencapai target inflasi 2%.

EUR/JPY melanjutkan kenaikan untuk hari kedua berturut-turut, diperdagangkan lebih tinggi di dekat 158,80 selama sesi Eropa hari ini (Jumat, 20 Okt.). Pasangan mata uang ini mendapat dukungan naik setelah komentar-komentar dari Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda.

GubernurBoJ Kazuo Ueda menegaskan kembali pada hari Jumat bahwa bank sentral tetap berkomitmen untuk mencapai target inflasi 2% dengan cara yang stabil dan berkelanjutan. Tujuan ini dibarengi dengan fokus pada pertumbuhan upah, dan Ueda menekankan bahwa kebijakan akomodatif saat ini akan dipertahankan dengan kesabaran.

Para pedagang gelisah, yang mengekspresikan kekhawatiran terhadap kemungkinan Jepang melakukan intervensi untuk melawan depresiasi JPY yang berkepanjangan, yang dapat membatasi kenaikan pasangan EUR/JPY.

Pasar saat ini bergulat dengan kemungkinan Bank Sentral Eropa (ECB ) menghentikan langkah-langkah kebijakan. Pertimbangan ini muncul meskipun tingkat inflasi melampaui target bank dan meningkatnya kekhawatiran terhadap risiko perlambatan atau stagflasi di zona Eropa.

Dalam sebuah pernyataan yang dibuat pada hari Rabu, Presiden ECB Christine Lagarde menyoroti bahwa inflasi yang mendasari tetap kuat, dan pertumbuhan upah terus mempertahankan tingkat yang tinggi secara historis. Faktor-faktor ini berkontribusi pada narasi yang sedang berlangsung yang membentuk kinerja Euro terhadap Yen Jepang.

Menambah teka-teki ekonomi, Indeks Harga Produsen (IHP) Jerman mengindikasikan penurunan harga di pasar-pasar primer. Angka bulanan menunjukkan penurunan 0,2%, menyimpang dari ekspektasi kenaikan 0,4% di bulan September. Dalam basis tahun ke tahun, penurunan bahkan lebih besar yaitu 14,7%, melebihi antisipasi pasar yang memprakirakan penurunan 14,2%.